REDAKSI8.COM – Acara Welcome Dinner World Food Day Indonesia 2018 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Banjarbaru di Lapangan Dr Murjani Banjarbaru, dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia 2018 Selasa malam (16/10/18), berlangsung meriah dan sukses.
Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian RI Ir Mesah Tarigan MSc, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Resnawan, Sekda Prov Kalsel, Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani, Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan, Sekdakot Banjarbaru Drs Said Abdullah dan rombongan Duta Besar/Delegasi peserta World Food Day Indonesia 2018 dan para tamu undangan, hadir dalam acara ini.
Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani dalam sambutannya menyampaikan, dengan luas wilayah 371,38 km persegi yang setara dengan Kota Surabaya di Jawa Timur dan Kota Rotterdam di negara Belanda, rata rata pertumbuhan penduduk cukup tinggi sekitar 4,2 persen per tahun.
“Hal ini diakibatkan karena adanya perpindahan penduduk dari luar Kota Banjarbaru, baik dari Kalimantan sendiri maupun dari luar Kalimantan,” ujar Nadjmi Adhani.
Secara makro, lebih lanjut Nadjmi Adhani menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Kota Banjarbaru secara umum terus meningkat dan terus berada pada level diatas rata-rata Provinsi Kalimantan Selatan yang berkisar 5%, yaitu pada tahun 2016 mencapai 6,95%.
“Perekonomian yang tidak mengandalkan sektor pertambangan atau sumber daya alam, menjadikan masyarakatnya kreatif dan inovatif berusaha pada sektor barang dan jasa,” ungkapnya.
Sebagai salah satu daerah penghasil batu permata intan terbaik di dunia, Kota Banjarbaru akan mengembangkan kawasan geowisata pendulangan tradisional, sehingga wisatawan dapat menikmati bagaimana proses pendulangan intan dilakukan.
Di sektor pariwisata yang sedang dikembangkan, Pemerintah Kota Banjarbaru juga mempromosikannya dengan konsep 3F (Food, Fashion and Fun).
Untuk Food, terang Nadjmi Adhani, yaitu pengembangan makanan tradisional Kota Banjarbaru, salah satunya nasi kabuli yang dihidangkan hampir di setiap acara yang diadakan oleh masyarakat, perusahaan, hotel dan pemerintah.
“Fashion kain sasirangan merupakan kain khas Kalimantan Selatan, khusus di Banjarbaru kain sasirangan ini diberikan sentuhan tambahan ciri khas tersendiri dengan tambahan bordir disetiap alur motif kain tersebut. Fun bermakna bahwa di Banjarbaru banyak even seperti Banjarbaru Festival, Banjarbaru Fair, Gebyar UMKM dan destinasi wisata menyenangkan seperti lapangan Murjani sebagai pusat aktivitas masyarakat dan pemerintah, rumah pohon, kampung-kampung tematik dan lain lain,” paparnya.