REDAKSI8.COM – Sampai saat ini Pemerintah Arab Saudi belum juga memberikan kepastian ‘keran’ pemberangkatan Jemaah Calon Haji (JCH) dari tanah air.
Meskipun, ibadah haji 2021 akan kembali digelar dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama telah menyatakan, hampir seluruh jamaah di belahan Indonesia telah siap baik fisik maupun mental serta syarat-syaratnya untuk berangkat menunaikan salah satu rukun Islam tersebut. karena persiapan telah dipenuhi sejak tahun sebelumnya.
Mulai dari Paspor, Visa, Vaksin Minikitis, Manasik dan yang masih berlangsung sekarang vaksinasi sinovac, demi mencegah terjangkitnya covid-19 selama pelaksanaan ibadah haji 2021.
Akibatnya, jamaah yang sudah terdaftar, belum bisa melakukan pengecekan jadwal keberangkatan di laman Kemenag yang seharusnya bisa mereka peroleh di masa normal.
Jika ujung-ujungnya pemerintah arab saudi memberikan lampu hijau terkait pemberangkatan JCH dari Indonesia, pemberangkatan akan menggunakan sistem proporsional.
Dimana, jamaah yang daftar duluan akan diberangkatkan lebih dulu, sedangkan yang daftar belakangan akan berangkat berikutnya.
Kecuali, pemerintah Tanah Haram nantinya memberlakukan batas usia dan lain sebagainya, maka Kemenag akan mengikuti seluruh regulasi yang diatur pihak arab saudi.
Kepala Seksi Pemberangakatan Haji dan Umroh Kemenag Kota Banjarbaru, Muhammad Aride menjelaskan, 170 JCH dari Kota Idaman Banjarbaru belum dapat kepastian berangkat atau tidaknya dalam ibadah haji tahun ini.
Andai tidak bisa diberangkatkan secara keseluruhan, lantaran kalau-kalau pemerintah arab saudi memberikan batasan kuota jumlah jamaah yang boleh berangkat, Kemenag Banjarbaru sudah mempersiapkan pengaturan kuotanya. Baik 75% jamaah sampai 30% dari total jamaah.
“Penyeleksian yang akan diberangkatkan nanti bukan keputusan kita, tapi dari Kemenag pusat,” ungkap Aride ketika ditemui Redaksi8.com, Kamis (20/5).
Vaksin minikitis yang diwajibkan untuk setiap jamaah haji ujar Aride, sudah dilaksanakan kepada seluruh jamaah Calon Haji Kota Banjarbaru dari bulan Februari tahun lalu.
“Jamaah hanya vaksin sinovac saja lagi,” katanya.
Sedangkan manasik haji tahun ini lanjutnya, juga telah dimantapkan secara online webinar yang difasilitasi oleh Kanwil Kemenag Kalsel.
Karena, manasik secara praktek khusus jamaah dari kloter Banjarbaru telah di lakukan di embarkasi asrama haji sebelum pandemi covid-19 tahun kemarin.
“Alhamdulillah, kalau boleh di kata hampir 100 persen jamaah kita sudah siap,” menurut Aride.
Yang ditakutkan Aride dalam pelaksanaan tahun ini, jika ternyata ada penambahan biaya andai pemerintah arab saudi memberikan batasan kuota untuk keberangkatan JCH.
Karena dari informasi yang diperolehnya, setiap satu kamar hotel yang kerab diisi oleh 4 orang di masa normal, sekarang hanya boleh dihuni maksimal 2 orang saja.
“Kemungkinan ada tambahan kalau saja orangnya sedikit, ini kemungkinan ya,” tebaknya.
Diketahui, biaya pemberangkat haji yang berhasil dihimpun wartawan ini kurang di laman Kementerian Agama (haji.kemenag.go.id), biaya pergi haji (Bipih) reguler tahun 2020 adalah sebesar Rp31,45 juta hingga Rp38,35 juta. Ongkos naik haji ini beragam, tergantung dari embarkasi pemberangkatan.
Dari biaya itu sudah termasuk biaya hotel, tiket pesawat, airport tax, seragamnhaji, pakaian ihram, mukena serta biaya angkut bagasi dari Jeddah ke pemondokan dan sebaliknya hingga konsumsi selama di Arab Saudi.
“Saya berharap seluruh jamaah calon haji dari Banjarbaru mohon bersabar dulu. Jika memang hanya beberapa persen yang diberangkatkan, yang tidak berangkat mohon diambil hikmahnya,” inginnya.
Sejauh ini, kurang lebih ada 100 jamaah dari Kota Banjarbaru yang telah melakukan pembatalan berangkat ke tanah suci mekkah karena alasan ekonomi.
Penundaan keberangkatan haji tahun kemarin dikarenakan pemerintah arab saudi tidak ingin terjadi penyebaran pandemi covid-19 selama berlangsungnnya ibdaha haji.
Lantas, dengan upaya vaksinasi yang telah dilaksanakan oleh sebagian negara dan daerah di setiap Provinsi di Indonesia, apakah kemungkinan jamaah haji tanah air akan berangkat?
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Rizana Mirza mengatakan, sejauh ini calon jamaah haji yang telah melaksanakan vaksinasi ada 34 lansia dari 170 orang. Sisanya sambung Mirza, non lansia sedang dalam tahap vaksinasi sebanyak 166 calon jamaah haji.
“34 lansia sudah menyelsaikan kedua tahap vaksinasi di puskesmas sesuai dengan domisili mereka masing-masing,” ujarnya kepada jurnalis, Rabu (19/5).
“Sisanya, calon jamaah non lansia untuk vaksinasi tahap pertama juga dilaksanakan di masing-masing puskesmas terdekat. Tahap kedua untuk mereka akan digelar 24 hari setelah tahap pertama,” Mirza melanjutkan.