REDAKSI8.COM – “Jangan panik namun paham. Saat ini Suspect Corona di Kota Banjarbaru diangka 0,” ujar Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani, dalam rapat koordinasi pengendalian dan penanganan corona virus disaese (covid-19), di Aula Gawi Seberataan Pemko Banjarbaru, Senin (16/3).
Pasca Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengeluarkan keterangan terkait pengambilan sikap terhadap virus korina atau Covid-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam (14/3).
Dalam perkembangannya, dikeluarkan keputusan presiden, menugaskan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten kota, untuk mengambil sikap terkait persoalan ini, dengan membentuk gugus tugas penanganan virus korona.
Pemerintah Kota Banjarbaru bersama seluruh Forkopimda dan Instansi Vertikal, yang dipimpin langsung oleh Nadjmi Adhani, menggelar rakor terkait hal itu. Dalam diskusi, ada beberapa aspek penting yang menurutnya perlu di lakukan kesiagaan.
Adapun diantaranya, sektor pendidikan, kesehatan, layanan publik, wilayah bandara dan ruang lingkup kerja ASN se Kota Banjarbaru.
Hasil diskusi katanya, dibentuklah gugus percepatan penanganan virus korona, Dipimpin oleh Kepala BPBD, Said Abdullah, yang sekretarisnya langsung di amanahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan, Rizana Mirza.
Saat ini tambahnya, Pemerintah Banjarbaru menetapkan status siaga darurat bencana non alam di Kota Banjarbaru. Sebagai pintu gerbang Provinsi Kalimantan Selatan, kegiatan promosi dan sosialisasi akan lebih ditingkatkan di kalangan masyakarat terkait pencegahan virus korona.
“Akan tetapi bila terjadi suspect corona di Banjarbaru, maka status akan di ubah menjadi darurat,” tuturnya.
“Intinya masyarakat janganlah panik atau resah. Karena virus korona itu datangnya dari luar, bukan dari lingkungan kita. Tapi, alangkah lebih baik kita semua tetap menjaga kebersihan area sekitar rumah kita,” sambung Nadjmi Adhani.
Pada sektor pendidikan lebih jauh, proses belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa. Tapi, kebiasan berjabat tangan antara guru dan murid sementara waktu ditiadakan.
Kemudian, Pelayanan publik di Kelurahan, Kecamatan dan SKPD diminta mengupayakan mengadakan alat pengukur suhu tubuh, dalam hal ini Thermal Scanner, agar bisa dilakukan pengecekan jika terjadi kenaikan suhu tubuh yang statusnya di atas 37,5 derajat celcius.
“Para ASN juga sementara waktu akan meniadakan Finger Print, karena virus korona ini bisa menyebar lewat media selain udara. Namun, absensi manual tetap berjalan dan apel pagi tetap seperti biasa. Ini semua guna kewaspadaan saja, bukan sebuah kepanikan dari kita,” paparnya.
Sementara itu, Kepala KKP Kelas II Banjarmasin wilayah kerja Syamsuddin Noor, Ruslan Fajar mengatakan, sampai saat ini belum ada informasi yang suspect corona.
Seperti 4 mahasiswa yang di isukan suspect corona dari Tanjung sempat tinggal di Kota Banjarbaru, dinyatakan negatif korona.
“Yang lebih penting adalah pelacakan corona di masyarakat. KKP melakukan pelacakan jejak rekam si korban baik siapa saja yang bertemu dengannya, bersampingan duduk dengan siapa saja, dan berkomunikasi dengan siapa saja saat di kursi penumpang pesawat,” terangnya.
Bersama pihak Angkasa Pura I ungkapnya, sudah menyediakan jalur evakuasi dan perlengkapan APD (alat pelindung diri) untuk melakukan tugas pemeriksaan. di lokasi terminal juga sudah disiapkan hand sanitaizer yang diletakan di 21 titik.
“Kita sudah melakukan bersih bersih bersama di lingkup area kerja Bandara syamsudin Noor. Pada 23 maret nanti kita akan menggalang simulasi penanganan suspect corona,” pungkasnya.
Adapun hal lainnya, yang perlu di lakukan oleh masyarakat sekarang diantaranya, mengurangi interkasi sosial di kawasan pelabuhan, bandara, pasar, swalayan dan tempat publik berkumpul.
lalu, menjaga jarak antrian di ruang publik. siapkan hand sanitaizer dan masker jika memang perlu. Menghindari bersalaman atau bersentuhan tangan secara langsung.
Selanjutnya, menjaga pola hidup bersih dengan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan sesuatu.
Terakhir, menggunakan media sosial harus lah bijak. Misalnya, mengupload status atau photo sebisanya tidak mengundang keresahan atau kepanikan. Seperti, menuliskan jumlah angka yang suspect corona hingga kematian.