REDAKSI8.COM – Cuaca ekstrim dan tingginya curah hujan di Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu, sempat mempengaruhi produksi perikanan khususnya yang masuk ke Pelabuhan Perikanan Banjarmasin.
Hal ini dibeberkan langsung oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, Rusdi Hartono ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (15/2).
Ia mengaku, ada sekitar 15 sampai 20 persen produksi perikanan yang masuk melalui Pelabuhan Perikanan Banjarmasin beberapa minggu lalu telah terjadi penurunan.
“Hari ini saja cuma ada 2 kapal yang sandar dengan kapasitas 10 sampai 15 ton ikan. Ada 3 jenis ikan yang biasa kita produksi seperti Lajang, Peda dan Tongkol. Karena 3 jenis ini yang disenangi masyarakat banyak,” ujarnya kepada pewarta ini.
Meskipun demikian, stok ikan sejauh ini ungkap Rusdi masih banyak. Karena di pelabuhan perikanan terdapat cold storage dengan kemampuan kapasitas 1 unit kurang lebih 100 ton.
“Jadi punya kita 1 unit, punya pelaku usaha yang menyewa lahan kita juga bisa menampung 100 ton ikan,” papar Rusdi.
“Kita disana juga memiliki kontainer frezzer berkapasitas 15 ton berjumlah 3 unit. Jadi masyarakat Kalsel jangan takut, sesuai arahan bapak bapak Gubernur kita gerakan makan ikan agar tetap sehat dan cerdas,” sambungnya.
Selain untuk kebutuhan masyarakat Kalsel sendiri, distribusi ikan dari Pelabuhan Perikanan Banjarmasin juga ke arah Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, diantaranya Kapuas, Palangkaraya, Sampit, Balikpapan dan Pontianak.
“Sempat terjadi keterlambatan pengantaran ke wilayah Balikpapan karena jembatan di Astambul Kabupaten Banjar putus,” tandasnya.