REDAKSI8.COM – Menuntaskan misi sosial dengan memberikan pinjaman tanpa bunga selama pandemi covid-19 kepada para pelaku usaha di sektor perikanan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perum Perikanan Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan melalui Program Kemitraan Bina Lingkungan, hari ini memeberikan stimulus berupa Fresh Money untuk memperlancar arus permodalan 3 pengusaha UMKM sektor perikanan di Kalimantan Selatan.
Bertempat di Depo Ikan Segar, di Jalan Karang Anyar, Kota Banjarbaru, ada 3 pelaku usaha perikanan dari 35 orang yang selama pandemi sejak bulan April hingga sekarang sudah mendapatkan bantuan stimulus.
“Program ini dibentuk untuk membantu para pengusaha perikanan yang terdampak pandemi covid-19,” ujar Kepala Perum Perikanan Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan, Trisna Utama, kepada Redaksi8.com, Selasa (29/12).
“Ada beberapa kelompok yang mendapatkan bantuan pinjaman tanpa bunga ini, jumlah perkepalanya sebanyak 35 orang. Hari ini ada 3 usaha, pertama UKM Depo Ikan Segar, UMKM Fresh Fish dan UMKM Pengolahan Produk Hasil Perikanan berupa Pentol Ikan Humairah khas Pagatan,” sambungnya.
Sepanjang pandemi terangnya, bantuan yang disalurkan sudah mencapai kurang lebih Rp. 500 juta kepada bermacam pelaku usaha di beberapa Kabupaten di Kalimantan Selatan. Mulai dari bantuan oprasional kapal nelayan, Pinjaman modal kepada pelaku UMKM sektor perikanan dan kini mulai merambah ke pengolahan produk hasil perikanan.
“Setiap kepala berbeda beda, ada yang kita kasih bantuan 50 juta, 30 juta bahkan ada yang sampai 100 juta rupiah, sesuai dengan kebutuhan usahanya,” papar Trisna Utama.
“Misalnya bantuan oprasional kapal kita kasih pinjaman 50 juta karena sifatnya tidak ada subsidi sesuai arahan presiden. Jadi stimulus tersebut harus di kembalikan atau dilunasi perlahan diangka 2 juta per bulan selama 24 bulan atau 2 tahun,” tambahnya.
Sehingga hitung Trisna, cicilan 2 juta rupiah tersebut flat dibayarkan sampai akhir masa bantuan pinjaman modal. Karena setiap tahun mereka juga dikenakan biaya adminiatrasi sebesar 3 persen yang dikirim langsung ke rekening BUMN Perum Perikanan Indonesia.
Pihaknya pun kata Trisna sangat puas terhadap pelaku-pelaku usaha yang diberikan bantuan stimulus selama ini, lantaran besarnya tanggungjawab dan bukti kemampuan untuk memanfaatkan dengan baik bantuan-bantuan tersebut.
“Bantuan seperti yang kami galang ini sangat efektif dan cukup memberikan rangsangan tanggungjawab kepada pelaku usaha. Dibandingkan dengan bantuan subsidi selama ini malah tidak tepat sasaran dan banyak ditemukan penyalah gunaan terhadap bantuan yang diberikan,” ungkapnya kepada Redaksi8.com
“Alhamdulillah dari 35 orang yang mendapat stimulus semuanya tidak ada masalah,” cetus Trisna.
“Bantuan pinjaman sudah kami salurkan ke 5 daerah di Kalsel, diantaranya Kabupaten Batola, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru,” lebih jauh kepada Redaksi8.com.
Sementara Aan Alfihadi, pemilik Depo Ikan Segar Banjarbaru merasa sangat terbantu dengan pinjaman tanpa bunga yang diberikan Perum Perikanan Indonesia. Lantaran usaha yang digandrungi Aan berupa ritel modern sektor ikan, pinjaman senilai Rp. 60 juta tersebut akan di gunakannya untuk permodalan usahanya.
“Program ini datang disaat yang tepat, saat kita kesulitan melakukan penjualan di masa pandemi. Kami sangat berterima kasih kepada Perum Perikanan Indonesia yang telah menstimulus usaha kecil mikro seperti kami yang sedang berkembang,” ungkap Aan.
“Rencananya di tahun depan kita akan buka cabang, makanya kita akan berupaya selalu menggandeng perusahaan BUMN yang bergerak di Bidang Perikanan,” lanjutnya menerangkan.
Hal senada juga dituturkan oleh usahawan penyuplai ikan segar ke ritel modern yang ada di Kota Banjarbaru, Albertus Patmodiharto, katanya, sebagai mitra BUMN Perum Perikanan Indonesia, dana sebesar Rp. 45 juta yang distimuluskan ke usahanya itu akan digunakan untuk keperluan pembelian ikan segar ke nelayan tangkap di wilayah pesisir Kotabaru, Pagatan dan Muara Kintab.
“Ini untuk dana tambahan saja. Karena membeli ikan segar di nelayan harus dana cash. Alokasinya untuk itu saja sih,” ucapnya kepada pewarta.
Sedangkan Hamzah, pengusaha Pentol Ikan Humairah khas Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu akan memanfaatkan bantuan pinjaman tersebut untuk membeli mesin produksi Ikan jenis pemisah tulang. Karena menurutnya, kendala yang dirasanya selama menjalanakan usaha pengolahan produk hasil perikanan itu terjadi pada proses produksi yang dinilai masih sulit.
“Kita dapat bantuan pinjaman modal dari Perum Perikanan Indonesia senilai Rp. 30 juta,” Ia menukas.
“Untuk bahan kita menggunakan Ikan Tenggiri dan Ikan Parang-parang,” pungkas Hamzah.