REDAKSI8.COM – Vaksin covid 19 jenis Sinovac tahap pertama sebanyak 25 ribu dari 54 ribu yang dialokasikan untuk Kalimantan Selatan. Vaksin yang digunakan di Kalimantan Selatan adalah jenis Sinovac yang di kembangkan di Negara China.
Saat dimintai pendapat kepada Ketua DPRD Kabupaten Banjar Muhammad Rafiqi bagaimana vaksin Sinovac yang akan di gunakan di Kabupaten Banjar dan akan menggunakan vaksin jenis lain. Ada beberapa alasan kenapa dirinya menolak vaksin dengan jenis sinovac.
“Saya secara pribadi menolak menggunakan vaksin jenis sinovac, dari hasil laporan beberapa negara bahwa vaksin sinovac itu untuk uji klinis tahap tiganya belum selesai, jangan sampai vaksin yang berguna untuk melindungi kita malah menjadi tidak jelas manfaatnya,” ungkapnya.
Politisi dari Partai Gerindra ini mempersilahkan saja kepada masyarakat kalau ingin menggunakan vaksin yang disediakan oleh pemerintah, tetapi dia sendiri tidak akan menggunakan vaksin dengan jenis sinovac tersebut. Karena menutrutnya, negara China juga menggunakan vaksin prudak dari Amerika.
Rafiqi mengungkapkan bahwa saat ada vaksin dari negara lain selain China yang sudah selesai uji klinisnya, seperti buatan Amerika yang 95 persen melindungi, ada vaksin AstraZeneca dari Eropa sudah selesai vaksin tahap tiganya.
“Seharusnya pemerintah membuka keran bahwa swasta boleh melakukan itu secara mandiri, contoh, orang tidak mau menggunakan vaksin dengan jenis Sinovac, maka dia bisa bayar sendiri untuk produk yang lain,” ucapnya
Rafiqi menjelaskan, kalau vaksin sinovac ada bukti ilmiah menyatakan dan bisa melindungi kita, maka saya akan siap di vaksin menggunakan vaksin jenis sinovac.
“Saya secara pribadi menolak menggunakan vaksin jenis sinovac, dari hasil laporan beberapa negara bahwa vaksin sinovac itu untuk uji klinis tahap tiganya belum selesai, jangan sampai vaksin yang berguna untuk melindungi kita malah menjadi tidak jelas manfaatnya,” ungkapnya.
Politisi dari Partai Gerindra ini mempersilahkan saja kepada masyarakat kalau ingin menggunakan vaksin yang disediakan oleh pemerintah, tetapi dia sendiri tidak akan menggunakan vaksin dengan jenis sinovac tersebut. Karena menutrutnya, negara China juga menggunakan vaksin prudak dari Amerika.
Rafiqi mengungkapkan bahwa saat ada vaksin dari negara lain selain China yang sudah selesai uji klinisnya, seperti buatan Amerika yang 95 persen melindungi, ada vaksin AstraZeneca dari Eropa sudah selesai vaksin tahap tiganya.
“Seharusnya pemerintah membuka keran bahwa swasta boleh melakukan itu secara mandiri, contoh, orang tidak mau menggunakan vaksin dengan jenis Sinovac, maka dia bisa bayar sendiri untuk produk yang lain,” ucapnya
Rafiqi menjelaskan, kalau vaksin sinovac ada bukti ilmiah menyatakan dan bisa melindungi kita, maka saya akan siap di vaksin menggunakan vaksin jenis sinovac.