REDAKSI8.COM – Meski kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Banjarbaru sudah mulai menurun intensitasnya, namun Pemerintah Kota Banjarbaru melalui BPBD Kota Banjarbaru tetap waspada dan siaga bencana.
Kesiapsiagaan terhadap bencana ini terlihat dari dilaksanakannya simulasi penanggulangan bencana oleh BPBD Kota Banjarbaru, di halaman belakang Gedung Olah Raga (GOR) Rudy Resnawan Banjarbaru, Kamis (17/10/19).
Giat simulasi penanggulangan bencana ini dihadiri Wakil Wali Kota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan, Kalak Harian BPBD Kota Banjarbaru H Suriannor Ahmad, dan diikuti sejumlah Relawan Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Banjarbaru, Masyarakat Peduli Api (MPA), TNI, Polri, Barisan/Relawan Damkar, serta pemangku kepentingan lainnya.
Dalam simulasi ini, diperkenalkan juga sebuah alat/sarana bernama ‘APAM’ (Alat Pemadam Api Medium). Alat ini kemudian langsung diuji coba untuk memadamkan api yang membakar sebuah gubuk (bangunan non permanen yang dibangun BPBD Kota Banjarbaru sebagai objek simulasi).
Penggunaan APAM ini dinilai cukup praktis, lantaran penggunaannya hanya memanfaatkan putaran ban kendaraan roda dua (matik atau manual) untuk memutar turbin penyedot air yang ada di dalam APAM. Singkatnya, alat ini tidak mempunyai mesin. Jadi bagian poros pemutar dari APAM bertemu dengan roda ban kendaraan roda dua, sehingga menghasilkan putaran yang bisa menyedot air keluar.
Wakil Wali Kota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan menyampaikan, APAM ini merupakan sebuah inovasi dari mahasiswa ESQ Business School Jakarta yang tahun 2018 lalu hadir di Habibie BeKraf Festival. Alat ini cukup mendapat apresiasi dari para peserta dan pengunjung festival.
“Alat ini kemudian dibawa ke sini (Banjarbaru) untuk didemo (uji coba). Dan kita lihat tadi, semprotan air yang keluar cukup kencang, bisa mencapai 25 meter,” ujar Jaya.
Dengan adanya APAM ini nilai Jaya, bisa menjadi salah satu solusi penanganan cepat jika terjadi kebakaran di suatu tempat. Karena menurutnya, jika terjadi kebakaran, di menit-menit awal masyarakat sudah bisa melakukan tindakan pemadaman dengan memanfaatkan APAM ini. Paling tidak ucap Jaya, masyarakat atau petugas bisa melokalisir dan mencegah api agar tidak merembet ke mana mana.
Jaya pun meminta kepada BPBD Kota Banjarbaru untuk mengevaluasi terhadap APAM ini bersama instansi terkait lainnya. Masih kata Jaya, jika memang alat ini cocok dan diperlukan serta sangat efektif, Pemerintah Kota Banjarbaru melalui BPBD Kota Banjarbaru akan melakukan pengadaan yang jumlahnya disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada.
“Kemudian apakah alat ini bisa kita gunakan dan kita modifikasi. Karena sebenarnya alat ini memanfaatkan sumber air yang ada di sekitar titik api,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Harian BPBD Kota Banjarbaru H Suriannor Ahmad mengatakan, kegiatan simulasi ini diadakan untuk mensosialisasikan atau menekankan kepada masyarakat tentang kebencanaan, terutama penanggulangan karhutla.
“Kegiatan ini rencananya akan ditindaklanjuti tanggal 25 November nanti saat apel besar di Lapangan Murjani, mengenai kebencanaan se-Kota Banjarbaru,” pungkasnya.