REDAKSI8.COM – Apel Satuan Tugas dalam rangka Kesiapsiagaan menghadapi Bencana Alam di Wilayah Kota Banjarbaru, di Lapangan Murjani Kota Banjarbaru, Senin (9/11).
Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Said Abdullah selaku pembina apel pagi itu mengatakan, apel tersebut baginya sangatlah penting untuk mengingatkan supaya masyarakat selalu siap akan bencana di daerah Kota Banjarbaru, seperti kebakaran lahan dan hutan, banjir, angin kencang, dan tanah longsor.
Menurutnya, untuk mewujudkan Kabupaten/Kota tangguh bencana diperlukan indikator yang tepat dan melibatkan multi stakeholder serta disesuaikan dengan resiko bencana dan karakteristik ancaman.
Selain itu Ia menambahkan, seiring dengan pembangunan daerah yang semakin pesat, banyak perubahan yang terjadi, baik fisik maupun ruang wilayah, hal ini berpotensi mengakibatkan rawan bencana yang jika terjadi akan mengganggu aktivitas dalam kehidupan masyarakat.
“Sebenarnya daerah kita pun tidak luput dari bencana, dimana setiap musim pasti membawa bencana tersendiri, seperti kebakaran hutan dan lahan serta banjir yang hampir setiap tahun kita alami,” ujarnya.
“Kita pun patut besyukur, karena daerah kita tidak masuk dalam peta rawan bencana gempa dan erupsi gunung api. Namun, bencana dan musibah yang ada ini pun sudah cukup merepotkan kita,” sambung Said Abdullah.
Diantaranya ungkap Said Abdullah, bencana banjir di lima Kecamatan yang ada di Kota Banjarbaru awal tahun 2020 yang mengakibatkan sarana pendidikan dan permukiman terendam air, itu semua sangat memerlukan perhatian pemerintah bersama.
Oleh karena itu lebih jauh kepada Redaksi8.com, dirasa perlu kembali menyiapsiagakan seluruh perangkat pemerintah dan masyarakat, sekaligus untuk mengingatkan semua bahwa daerah Kotq Banjarbaru berpotensi terdampak bencana setiap musim.
“Apel kesiapsiagaan bencana ini juga merupakan salah satu upaya kita bersama untuk menyiagakan kemampuan yang dimiliki skpd yang terkait, agar penanganan bencana dapat dilaksanakan secara terencana, terkoordinasi dan terpadu sehingga penanganan bencana di daerah kita dapat dikerjakan secara cepat, tepat dan menyeluruh,” terangnya.
“Upaya pengurangan resiko bencana harus dilakukan secara terencana, terpadu dan berkesinambungan, sehingga membutuhkan kerjasama yang sinergis dan terarah,” Ia melanjutkan.
Langkah kongkrit yang harus dilakukan Ia menukas, adalah kesiapsiagaan aparat bersama masyarakat, didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Sebagaimana diketahui, tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah tidak hanya menanggulangi saat terjadinya bencana,tapi upaya preventif atau pengurangan dampak saat terjadi bencana, sehingga dengan apel siaga tersebut, diharapkannya terbentuk aparatur dan masyarakat yang siaga dan siap menghadapi bencana yang mungkin dapat terjadi diluar dugaan.
“Ini merupakan moment yang tepat, karena kita ingin mengecek secara langsung kesiapsiagaan personel, kesiapan sarana prasarana serta cara nanti kalau terjadi bencana bagaimana cara menanggulanginya,” tukasnya.
“Tentunya dengan bekal pengalaman dan kita kuatkan lagi dengan apel kesiapsiagaan, sehingga kita sudah siap dalam menanggulanginya,” pungkasnya.