BANJARBARU, REDAKSI8.COM – Ratusan pelajar menyambut meriah Piala Adipura yang dibawa pulang oleh Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin ke Kota berjuluk Kota Idaman, Kamis (2/3/2023).
Penghargaan di bidang lingkungan yang dianugerahkan Kementrian LHK untuk Kota Banjarbaru itu diarak sepanjang jalan sebagai bentuk kebanggaan masyarakat Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan.
Belasan mobil ikut mengiringi kedatangan Wali Kota Banjarbaru bersama Piala Adipura menuju panggung utama Gor Rudy Resnawan.
Lokasi yang tak jauh dari pusat kota dan menjadi titik akhir kegiatan itu, nyatanya telah dipadati ratusan pelajar yang antusias untuk menyaksikan wujud Piala Adipura maupun bertegur sapa dengan sang Wali Kota.
Penghargaan Adipura yang diraih tahun ini dirayakan cukup meriah, mengingat ajang penghargaan nasional tersebut telah lama absen karena kondisi pandemi Covid-19.
Demi menjawab kerinduan itu, Wali Kota Aditya dan Wakilnya Wartono bersama jajaran SKPD terkait mewujudnyatakan citra Kota Banjarbaru sebagai daerah yang layak bertenggernya Piala Adipura.
Selain perayaan melalui arak-arakan, pada kesempatan yang sama di Gor Rudy Resnawan juga diselenggarakan acara syukuran sekaligus peringatan 2 tahun kepemimpinan Aditya-Wartono.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk ucapan rasa terima kasih Pemko Banjarbaru terhadap para petugas kebersihan yang telah menjaga lingkungan maupun mengelola sampah dengan baik.
Perlu diketahui, Kementerian LHK memberikan penghargaan Adipura Tahun 2022 Kategori Kota Sedang untuk Kota Banjarbaru.
Satu-satunya kategori yang hanya mampu diraih Kota Banjarbaru melalui Piala Adipura diantara Kabupaten Kota lainnya di Provinsi Kalsel.
Diraihnya penghargaan Adipura Kategori Kota Sedang ini membuktikan bahwa Pemko Banjarbaru telah berhasil memenuhi standar-standar yang dibutuhkan.
Tentunya melalui kebijakan, program maupun kegiatan yang disusun sepanjang tahun 2022.
Misalnya, Pembangunan Lingkungan Hidup yang bertujuan membangun lingkungan yang sehat dan dinamis.
Sasarannya adalah kawasan pemukiman, perkantoran dan sentra ekonomi agar Banjarbaru menjadi kota Hijau yang Bersih, Sehat, dan ramah lingkungan.
Arah kebijakan ini dibuat untuk penataan infrastruktur dan penataan lingkungan.
Kemudian, Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dimana kolaborasi sejumlah SKPD yakni Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perumahan dan Pemukiman, serta Dinas PUPR mengupayakan pembangunan RTH yang berkelanjutan tiap tahunnya.
Lebih jauh Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga.
Melaui instruksi Wali Kota Banjarbaru, arah kebijakan dan strategi dalam pengurangan maupun penanganan sampah rumah tangga di Banjarbaru terus dilakukan.
Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin mengucapkan, rasa syukurnya untuk Kota Banjarbaru yang bisa mempertahankan Piala Adipura, yang mana ini merupakan susunan ke 9 dan piala yang ke 5.
“Ini sebuah prestasi yang harus terus kita jaga dan mudah-mudahan kedepannya bisa ditingkatkan,” ucapnya.
Aditya menyampaikan, pada tahun yang akan datang, Kota Banjarbaru memliki target untuk mendapatkan Piala Adipura Kencana.
Piala Adipura Kencana tersebut merupakan penghargaan di bidang lingkungan dan kebersiha yang paling tertinggi.
“Ditahun yang akan datang target kita insyaAllah nanti Adipura Kencana,” katanya.
Dengan berhasilnya Kota Banjarbaru meraih Penghargaan Piala Adipura ini, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru akan memberikan penyemangat dan vitamin untuk para pejuang kebersihan agar selalu bersemangat dalam menjaga Kota Banjarbaru.
“InsyaAllah kontrak di tahun yang akan datang, paling lambat InsyaAllah akan naik,” beber Aditya.
Aditya berharap, masyarakat sudah sadar tentang pentingnya lingkungan dan pentingnya menjaga serta melestarikan lingkungan guna dijauhkan dari musibah kebanjiran.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru Sirajoni menegaskan, bahwa Adipura yang didapatkan saat ini bukanlah rekayasa dari pihaknya.
Untuk kebersihan di Kota Banjarbaru, seluruh petugas kebersihan di lapangan bekerja terus menerus, baik saat panas, hujan, dan libur pun tetap bekerja semua, sehingga tidak ada yang berpura-pura.
“Banyak orang mengatakan bahwa ini Adipura, Adipura yang berpura-pura, namun bagi kami para penggiat kebersihan sampah di Kota Banjarbaru itu merupakan hal yang tidak benar,” jelasnya.
Sirajoni mengatakan, untuk penilaian-penilaian yang dimintakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pihaknya tidak bisa untuk mengaturnya.
Karena memang penilaian yang telah dilakukan murni apa adanya tidak ada rekayasa sama sekali dari pihaknya.
“Murni, karena masyarakat yang ikut berpartisipasi, rasanya berat bagi kami Dinas Lingkunga Hidup mengkondisikan sebegitu banyak titik-titik penilaian jika itu kita rekayasa semua,” tagas Sirajoni.
Ia juga menyampaikan, target kedepannya untuk mendapatkan Adipura Kencana, pihaknya perlu banyak informasi-informasi baru yang harus dibuat, dan perlu komitmen bersama dari masyarakat serta pendanaan yang cukup untuk mencapai Adipura Kencana.
“Mengenai target kedepannya, tentu menginginkan kenaikan dari Adipura yang biasa saja ke Adipura Kencana,” pungkasnya.
(Red8-Irma)