REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Bertahun-tahun menderita penyakit asam lambung, diumur yang 24, Muhammad Ilmi Rusadi kini sudah miliki KTP Elektronik (E-KTP<-red).
Soalnya, dari penyakitnya itu dirinya sulit mengurus pelayanan pembuatan E-KTP sejak dulu.
Namun semenjak hadirnya Layanan Cepat Orang Tua, Sakit dan Disabilitas (Lapat OSD) di kantor Disdukcapil Banjarbaru, penyandang desabilitas, orang tua lanjut usia hingga sakit akut bisa mengurus sejumlah kebutuhan publik tanpa mendatangi ke kantor yang bersangkutan.
“Umur saya sudah 24 tahun. baru sekarang bisa punya E-KTP setelah petugas mau datang ke rumah. Saya sangat berterimakasih dengan saya punya E-KTP bisa berurusan,” ungkap warga RT 02 RW 04 Pengayuan, Landasan Ulin Selatan.
Lantaran keterbatasan penyakit yang disandangnya, dirinya kesulitan mengurus pembuatan E-KTP
Berkat inovasi Pemerintah Banjarbaru, Ia meminta petugas dari Disdukcapil datang ke rumah membuat pendaftaran E-KTP.
“Untung saja petugas mau datang,” cetusnya.
Orang tua dari Ilmi, Muhammad Arsyad menjelaskan, penyakit asam lambung yang diderita anaknya itu membuat Ilmi tidak bisa beraktivitas secara bebas.
“Ilmi hanya bisa menghabiskan waktu di kamarnya. Dengan keterbatasan itu saya tidak bisa membawa Ilmi ke Disdukcapil untuk mengurus E-KTP,” bebernya.
Sebab, tanpa E-KTP anaknya tidak bisa masuk dalam daftar Kartu Keluarga atau urusan lainnya.
“E-KTP sangat penting untuk segala urusan administrasi. Jadi saya berusaha agar Ilmi punya E-KTP,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Pemerintahan Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Yadi menjelaskan, perekaman E-KTP yang dijalani Ilmi itu merupakan bentuk pemaksimalan Program Lapas OSD di Disdukcapil Kota Banjarbaru.
“Program ini bekerjasama dengan seluruh RT. Karena RT yang lebih tau kondisi di masyarakat,” ujarnya.
Dimana sambungnya, RT akan mendata warga yang memang tidak bisa datang ke Disdukcapil.
“Maka petugas akan datang,” jawabnya.
Sasaran program tersebut tukas Yadi, ialah warga yang tengah mengalami sakit, disabilitas, ataupun dengan gangguan jiwa.
“Tidak hanya warga yang sakit fisik, tetapi masyarakat yang mengalami gangguan jiwa juga dilayani melalui program ini,” pungkasnya.