REDAKSI8.COM – Pemerintah Kabupaten Banjar menginginkan wilayahnya dapat tercegah dari penyakit tular vektor dan zoonotic dari serangan binatang pembawa penyakit menular.
Hal tersebut disampaikan Pejabat Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar, I Gusti Nyoman Yudiana yang mewakili Bupati Banjar, H Khalilurrahman pada acara kegiatan Pembinaan Kader Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Terpadu Kabupaten Banjar, di Aula Baiman Bappeda-Litbang Martapura, Rabu (17/7/2019) pagi.
Pejabat Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar, I Gusti Nyoman Yudiana mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan pelaksanaan pembinaan kader Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik terpadu, yang di fasilitasi Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar.

Penyakit tular vektor dan zoonotik merupakan penyakit menular melalui binatang, penyakit tersebut hingga kini menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi serta berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) serta memberikan dampak kerugian ekonomi masyarakat,” Ujar Pj Sekda Banjar Nyoman
Saat ini sekitar 70 persen dari penyakit infeksi emerging adalah penyakit tular vektor dan zoonotik dan sangat berpotensi untuk menjadi wabah, bahkan cenderung menyebar luas ke berbagai wilayah hingga ke desa-desa.
Kabupaten Banjar salah satu terdapat penyakit tular vektor dan zoonotik penyakit demam berdarah (DBD), untuk itu agar seluruh masyarakat Kabupaten Banjar selalu berhati-hati dengan penyakit DBD yang mulai menyerang warga. “Untuk mencegah, masyarakat harus lebih aktif dengan berpola hidup bersih dan sehat dengan menerapkan 3M yakni menutup, menguras, dan mengubur benda yang sudah tidak digunakan lagi,”
Untuk meningkatkan pengetahuan kader besar harapan dari pemerintah Kabupaten Banjar agar mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh dan diterapkan di Masyarakat dengan mensosialisasikan dan bekerjasama camat, kepala desa, rt, rw, supaya berbagai penyakit betul-betul bisa dicegah.
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Suwito mengatakan, dalam rangka pencegahan penyakit tular vektor sangat membutuhkan peran serta masyarakat, karena penyakit tular vektor ini faktor lingkungan adanya faktor binatang pembawa penyakit paling menentukan. Kalau tidak ada penyakit pada binatang maka tidak ada penyakit menular pada manusia.
Pengendalian vektor ini sangat penting melakukan pencegahan melalui peran serta masyarakat, vektor itu penyebarannya ada di semua tempat di rumah, di lingkungan, di tempat umum. ”Kalo hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan saja sangat sulit tidak mungkin tenaga kesehatan mengelola lingkungan setiap hari, sehingga peran masyarakat punya strategis dalam rangka pengendalian vektor pengendalian nyamuk binatang pembawa penyakit maka akan dapat mengurangi penyakit tersebut,” ucapnya
Beberapa daerah tertentu gigitan anjing masih banyak jadi penyakit rabies bekas gigitan anjing, kemudian leptospirosis yang disebabkan melalui kencing tikus. Untuk di wilayah Kabupaten Banjar laporannya tidak terlalu banyak kasus gigitan anjing yang banyak laporan penyakit tular vektor berdarah yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti.
“Untuk nyamuk Aedes itu bisa demam berdarah, demam Chikungunya, zika dan yellow fever. Paling banyak demam berdarah serta chikungunya, lalu nyamuk anopheles menularkan malaria sedangkan penyakit filaria kaki gajah bisa ditularkan nyamuk Aedes, anopheles dan nyamuk-nyamuk lain yang menghisap manusia,” jelasnya
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Ikhwansyah menjelaskan sudah melakukan beberapa kali kegiatan pembinaan, jadi bukan yang pertama yang namanya pembinaan itu bukan cuman sekali tapi berkelanjutan.
Mudahan-mudahan dengan tambahan kegiatan ini kemudian kader lebih mengetahui lagi. Yang penting para kader dengan permasalahan kesehatan ini titik pokoknya 70 persen di luar kesehatan, 30 persennya baru di kesehatan. Jika 70 persen itu jalan artinya 30 persen itu tinggal kuratif dan rehabilitatif,” ungkap Ikhwansyah
Untuk kader di Kabupaten Banjar jumlahnya hampir di atas 3.000 ada kader pkk, kader posyandu, kader ptm dan lain sebagainya. Semua itu sudah dilakukan tinggal bagaimana menyampaikan dengan masyarakat, untuk teman-teman di lapangan terutama di desa dengan penyampaian yang sederhana kepada masyarakat.
“Kader yang dilatih sebanyak 26 orang dari kecamatan Martapura, kalo petugas kesehatan semua puskesmas untuk hal ini fokus di mana kasus yang tertinggi Martapura Kota, dengan harapan bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat hasil akhirnya usia harapan hidup masyarakat bisa meningkat,” pungkasnya.
