REDAKSI8.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru melakukan pendataan pohon-pohon yang dinilai berpotensi tumbang di sejumlah wilayah di Kota Banjarbaru.
Itu dilakukan demi meminimalisir pohon roboh mendadak di musim penghujan dan cuaca ekstrim hingga angin kencang seperti di pekan ini.
Sejauh ini dari data DLH Banjarbaru, ada lebih dari 20 pohon yang terdata mesti dipangkas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sirajoni mengatakan, sudah melakukan pengecekan terhadap pohon-pohon yang sudah tua atau yang kondusinya dinilai dapat berpotensi roboh dan membahayakan masyarakat setempat.
“Terkait cuaca atau angin yang sekarang terjadi, kami sudah melakukan pengecekan untuk pohon-pohon yang tidak bagus lagi dan direkomendasikan untuk dipotong,” ucapnya.
Sirajoni menjelaskan, setelah melakukan pengecekan terhadap pohon-pohon, pihaknya akan merekomendasikan ke Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Banjarbaru untuk dipangkas.
“Kami sudah kirimkan rekomendasi, dan dinas terkaitlah yang akan melakukan pemangkasan, sesuai arahan kami,” jelasnya.
Pohon yang masuk dalam kriteria mesti dipangkas sebutnya, batang pohon yang sudah mulai lapuk, dahan yang mulai mengering dan terlihat sudah tidak bisa dipertahankan lagi.
“Dari survei tersebut bisa kita simpulkan, pohonnya harus ditebang atau jika akarnya masih kuat hanya akan dilakukan pemangkasan saja,” ungkapnya.
Maka dari itu Ia menghimbau, seluruh masyarakat Banjarbaru tidak menebang atau memangkas pohon sembarangan.
Sesuai dengan aturan Perda Kota Banjarbaru, jika tanah tersebut milik negara maka harus memiliki rekomendasi dari DLH Kota Banjarbaru terlebih dahulu memangkas pohon.
“Jika ada warga ingin menebang pohon, itu sesuai dengan rekomendasi dari DLH. Jika DLH mengeluarkan rekomendasi hanya untuk pemangkasan, mana cukup dipangkas saja tidak sampai di tebang,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang gorengan di Kelurahan Kemuning Muliyadi mengatakan, jualan di bawah pohon beresiko tinggi tertimpa ranting atau pohon tumbang, tetapi dirinya tetap mempriotisakan keselamatan dirinya.
“Yaa takut tapi mau gimana lagi, yaa hati-hati ajalah kalo jualan dibawah pohonkan, apa lagi kalo hujankan beangin jadi minggir dulu, gerobaknya ditinggal aja disini, yang penting orangnya nggak papa, karena bahaya banyak ranting-ranting,” ungkapnya.
Muliyadi berharap, pemko bisa terus mengawasi pohon-pohon yang ada, jika sudah tua atau mengering bisa dipotong saja agar tidak membahayakan.
“Ya harapannya pohon-pohon ini bisa dipantau terus, dicek lagi, dan kalo ada dahan yang kering-kering dipotong aja, tapi ini sebagian pohonnya sudah dipotong juga,” pungkasnya.
(Red8-Irma)