REDAKSI8.COM – Kelangkaan minyak goreng di sejumlah daerah sudah menjadi sesuatu yang lumrah ditahun ini. Selain harganya mahal stok ketersediannya pun hampir kosong.
Namun tidak di Kota Banjarbaru. Stok minyak goreng belum tergolong kategori langka di kota ini. Meskipun di pasaran produk minyak goreng kemasan masih terbatas hingga sekarang.
Tapi, ada hal unik yang sempat menjadi sorotan figur-figur masyarakat. Satu diantaranya Anggota DPRD Kota Banjarbaru, Nurkhalis Anshari menilai, kelangkaan minyak goreng di sejumlah daerah memang tidak terjadi di Kota Banjarbaru, akan tetapi banyak laporan masyarakat kepadanya minyak goreng yang dijual di pasaran sekarang dijual beserta komoditas atau bahan pokok lain.
“Minyak goreng yang dijual dipaketkan dengan sejumlah bahan pokok lain yang tidak laku dijual,” ujarnya kepada Redaksi8.com, Senin (7/3).
Dalam pantauan Anggota Komisi III ini ke lapangan, banyak ditemukan penjualan minyak goreng dipaketan dengan komoditas atau bahan pokok lainnya. Cara ini baginya cukup merepotkan pedagang.
Sistem ini diterapkan sedari dini oleh para distributor. Sehingga para pedagang hanya bisa pasrah dengan sistem tersebut.
Sempat menjaring dialog dengan pedagang, politisi muda PKS ini menilai cara seperti ini tidak dibenarkan, namun karena hal ini dilakukan sales dan sifatnya tidak memihak sehingga kesulitan untuk melacaknya. Akhirnya para pedagang pun menerapkan hal yang sama ke konsumen.
“Setiap satu liter minyak goreng dipaket dengan komoditas lain sehingga mereka pun terpaksa menjual ke konsumen dengan sistem paket juga,” katanya.
Kejadian ini menurutnya haruslah ada tindakan dari SKPD terkait guna menstabilkan harga kebutuhan pokok. Ia menyarankan SKPD terkait mengaktifkan Satuan Tugas (Satgas) Pangan.
“Apalagi menjelang bulan Ramadan, akan semakin rentan dengan kenaikan harga,” kekhawatirannya.