REDAKSI8.COM – Hingga bulan Februari di tahun 2019 pekan ini, tercatat sudah 108 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menghinggapi Masyarakat Kabupaten Banjar. Dibandingkan dengan tahun 2018, angka ini bisa saja bertambah melihat pada tahun lalu jumlah kasus DBD di Kabupaten Banjar sebanyak 305 kasus.
Dalam kasus ini daerah yang rentan mendapat virus DBD antara lain, Kecamatan Martapura, Astambul, Sungai Tabuk dan Gambut.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Ikhwansyah, pihaknya sudah melakukan upaya demi upaya untuk mengurangi terjadinya penyebaran virus ini.
Seperti sosilisasi kepada masyarakat terkait cara memelihara lingkungan demi menghentikan perkembang biakan jentik nyamuk hingga fogging. Fogging sendiri lanjutnya, dilaksanakan berdasarkan hasil penyelidikan pihaknya terkait maraknya korban DBD di wilayah tersebut.
“Perlu kalian ketahui, setiap hari pihak kami melakukan fogging, tidak ada kata libur. Demi mengurangi ancaman DBD dan memenuhi permintaan masyarakat,” ungkapnya saat ditemui reporter ini di ruangannya, Senin (4/1).
kata lelaki yang akrab disapa Ikhwan, cara efesian untuk memberantas nyamuk-nyamuk tersebut bukan dari kegiatan foggingnya, melainkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan tempat tinggal.
“Berapa kalipun kita laksanakan fogging, yang utama itu sebenarnya memberantas sarang nyamuknya bukan nyamuknya,” cetus Ikhwan.
Lebih jauh tutur Ikhwan, saat pihaknya melakukan kerja bakti dalam pemberantasan jentik nyamuk di salah satu Kecamatan, bersama tim relawan dari pramuka. Sebagian masyarakat yang rumahnya terkena giat tersebut justru hanya sebagai penonton, tidak ikut andil bagian.
“Saya pribadi sangatlah miris melihat langsung segelintir perilaku masyarakat kita, ketika lingkungan rumah mereka kami bersihkan, mereka hanya mengintip di jendela rumahnya,” lirihnya sambil mengusap dada.
Sebelum mengakhiri perbincangan kepada Reporter Redaksi8.com, ia berpesan, untuk selalu menjaga tempat-tempat yang berpotensi terjadi genangan air bersih, lantaran jentik nyamuk cenderung hidup di daerah seperti demikian, seperti pada Dispenser, bekas pot bunga, Ban truk bekas, bekas botol minuman pelastik yang berserakan dikolong rumah dan kulkas.
“Alangkah sangat bijaknya jika dalam satu rumah ada satu orang yang khusus memantau hal itu,” akhirinya.