REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Sejumlah rumah warga di sekitaran Embung Gunung Kupang di Cempaka ditengarai terdampak proyek pembangunan.
Berdasarkan pantauan Redaksi8.com di lokasi banyak rumah warga yang terkena dampaknya, diantaranya rusaknya jalan akibat lintasan kendaraan proyek dan kebisingan yang ditimbulkan dari alat berat.
Bahkan, drainase pun sempat tertutup hingga adanya keretakan pada bangunan-bangunan rumah warga sekitar.
Hal tersebut dikeluhkan oleh salah satu warga, Herlia Susanti. Katanya kondisi retak rumahnya itu diduga dampak getaran yang berasal dari alat berat dan aktivitas angkutan tanah yang setiap hari lalu lalang.
“Setiap rumah muncul retakan, entah di tiang atau diruangan ada retakan. Karena komplek kami digunakan sebagai jalan lalu lintas truk dan alat berat,” katanya.
Geram atas hal itu, warga RT 01 sempat memprotes dan menutup jalan dengan memasanginya portal.
“Jalan masuk ke komplek sempat kami tutup kemarin,” ucapnya.
Adanya protes tersebut, warga pun diberikan kesempatan bertemu dengan pihak kontraktor dan Dinas PUPR Kota Banjarbaru pada Kamis (18/1/24) lalu di Kantor Kelurahan Cempaka untuk mendiskusikan.
Alhasil, pihak kontraktor bersedia dan berjanji untuk bertanggung jawab melakukan perbaikan rumah yang terdampak dari proyek pembangunan embung.
Dan saat ini terkait kerugian keretakan pada rumah-rumah warga masih dalam proses perundingan dan pendataan.
“Sudah ada mediasi di Kelurahan, dan sudah ada etikat baik dari penyelenggara embungnya. Mereka bersedia bertanggung jawab atas segala dampak yang dirasakan warga,” tuturnya.
“Kami sudah ada surat hitam diatas putih, ada perjanjian ganti rugi dampak dari pembangunan embung ini,” tambahnya.
Diwaktu yang berbeda, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Banjarbaru, M Denny Pramudji membenarkan, adanya keluhan dari warga akibat proyek pembangunan Embung Gunung Kupang.
“Memang dari warga ada beberapa keluhan-keluhan terkait pembangunan embung itu, dan di kelurahan semua warga sudah kita kumpulkan,” ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan kebenaran terkait keretakan rumah yang ditimbulkan akibat dari pembangunan embung atau memang bangunannya rawan terhentak.
“Kami lagi mendata, kalau memang retak akibat proyek, maka kontraktor berkomitmen dan berjanji memperbaikinya,” ujarnya.
Kemudian, jalan komplek warga yang rusak dan berlubang-lubang akibat dari lalu lalang truk ataupun alat berat sudah diperbaiki dengan diamparkan batu oleh pihak kontraktor.
“Untuk jalan yang rusak sudah kita perbaiki, dari pihak kontraktor sudah melakukan pengamparan batu,” tandasnya.