REDAKSI8.COM – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, dan babi. Penyakit ini disebut menyebar lewat lendir dan angin dan hanya menyerang binatang ternak dan tidak membahayakan pada manusia.
Untuk mengantisipasi penyebaran tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar melalui Dinas Pertanian Kabupaten Banjar memberikan himbauan melalui informasi kepada para peternak untuk mewaspadai penyakit pada hewan ternak tersebut.
“Penyakit Mulut dan Kuku atau dikenal juga dengan Foot and Mouth Disease dan Apthae Epizootica adalah penyakit yang tidak membahayakan pada manusia, tetapi pada ternak,” ungkapnya Kepala Dinas Pertanian Dondit Bekti Agustiono, Selasa (10/5/2022).
Adapun gejala penyakit tersebut, menurut Dondit adalah Hiversalipasi atau air liur berlebihan yang keluar dari mulut hewan ternak, lapuh atau luka disekitar mulut, lidah, gusi kuku dan putting, hewan lebih sering berbaring dan mengalami demam tinggi.
Dondit menjelaskan, bahwa penyakit ini tidak menular kepada manusia, tetapi menularnya ke sesama hewan hewan ternak, Adapun tingkat kematian kecil, tetapi tingkat penularannya yang luar biasa cepat.
Adapun di Kalimantan selatan, penyakit PMK ini sudah lebih dari 30 tahun tidak ada lagi, terakhir penyakit tersebut terjadi pada tahun 1986. Dengan adanya penyakit ini kembali ditemukan di Jawa Timur, dinas Pertanian Kabupaten Banjar melakukan pengejaran kepada peternak di kabupaten Banjar.
“Kita melakukan penyisiran ke beberapa peternak dan kita mengarah ke pengumpul yang sering mendatangkan hewan potong dari luar Kalsel khususnya Jawa Timur belum ada menemukan hewan yang tertular penyakit tersebut,” tuturnya.
Upaya yang kita lakukan, menurut Dondit adalah dengan cara lebih intens lagi dengan melakukan penyisiran dan pengawasan terhadap hewan yang masuk dari luar kalsel terutama dari Jawa Timur.
“Yang kita khawatirkan di Kabupaten Banjar, karena untuk kesiapan dan persedian daging di Kabupaten Banjar masih 30 persen mendatangkan dari daerah luar, kami takut populasi sapi dan kerbau akan cepat tergerus karena banyak dipotong dirumah hewan,” ucapnya
Dindit berharap, mudah mudahan di tempat kita tidak muncul. Kalau penyakit Mulut dan Kuku ditemukan di tempat kita, maka akan kita potong dengan cepat, untuk daging bisa dikonsumsi oleh manusia karena tidak berpengaruh kepada manusia.
Adapun Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk penanganan hewan tersebut adalah dengan cara dipotong, tidak ada solusi lainnya, dengan dipotong untuk memutus penyebaran penyakit tersebut kepada binatang ternak lainnya.