REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Penutupan U-Turn atau putar balik di sejumlah ruas Jalan A Yani di Kota Banjarbaru sering kali menjadi keluhan dan tanda tanya bagi masyarakat Banjarbaru.
Seorang pengendara motor Jupri mengatakan, tidak pernah diberi tahu beberapa U-Turn ditutup. Sebab, sebelumnya Ia kerap putar balik di titik tersebut.
“Awalnya kaget aja, belum mengetahui itu ditutup, ya waktu itu hampir mau ketabrak pembatasnya,” ucap Jupri, Rabu (26/7/23).
Jupri mengamati, setelah U-Turn ditutup jalan putar balik di beberapa titik acap kali macet, contohnya di Jalan Ahmad Yani depan taman Van Der Pijl dan depan Bank BRI.
Kemacetan terjadi di pagi dan sore hari, bahkan di hari weekend sering terjadi macet panjang.
“Saya setiap hari lewat, jadi sekarang putar baliknya lumayan jauh, dan kalau sore sering macet juga,” cetusnya.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru Nurkhalis Anshari menilai, semenjak pembangunan rumah makan berskala besar jalan putar balik beberapa ada yang ditutup.
Menurutnya, ada faktor X yang mengharuskan penutupan jalur putar balik, salah satunya kemacetan yang terjadi di depan jalan tempat usaha yang bersangkutan.
“Kita sangat menyayangkan adanya penutupan U-Turn di beberapa ruas jalan terutama di Jalan Ahmad Yani,” Khalis menyayangkan.
Ia menduga, penonaktifan U-Turn hingga perubahan rekayasa arus lalu lintas tersebut lantaran ada kepentingan bisnis bagi restoran yang bersangkutan.
Ia menanyakan, apakah benar penutupan U-Turn memang berdasarkan kajian atau berbasis permintaan oleh pihak-pihak usaha.
“Pada saat rapat kerja komisi III bertanya dengan Dinas Perhubungan, mereka bilang penutupan putar balik itu berdasarkan kajian, namun sampai saat ini kajian tersebut belum pernah dipaparkan secara langsung ke komisi III,” bongkar Khalis kepada Redaksi8.com.
Tapi pihaknya mendorong Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kalsel dan Dishub Provinsi Kalsel.
Supaya keluhan pengguna jalan dapat dicarikan solusinya, terkait perubahan rekayasa arus lalu lintas.
“Ini yang perlu kita sama-sama gali, jika belum ada, itu harus ada kajiannya, rekayasa lalu lintas dan segala macam,” tegasnya.
Lebih jauh kepada Redaksi8.com, U-Turn larangan putar balik letaknya tidak jauh dari U-Turn yang sudah dinonaktifkan.
Malahan, U-Turn larangan putar balik digunakan pengguna jalan untuk putar balik. Hal ini ujar Khalis sedikit banyaknya menimbulkan kemacetan.
“Kita sering menjumpai langsung kemacetan yang terjadi disetiap pagi dan sore hari di akses putar balik sekarang, jelas ini menjadi perhatian khusus kita,” paparnya.
Akibat hal ini Ia pun meminta kepada pihak eksekutif yang berwenang, mempublikasikan hasil kajian dari rekayasa lalu lintas ke khalayak umum.
“Masyarakat khususnya Kota Banjarbaru memerlukan informasi tersebut,” cetusnya.
Tujuannya supaya masyarakat paham, penutupan itu benar-benar bermanfaat untuk mengurangi kemacetan atau justru menambah kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
“Harus ada kajiannya, kita memang bukan background lalu lintas, tapi itu harus diumumkan kepada publik, sehingga masyarakat tidak bertanda tanya,” sarannya.
U-Turn menjadi sesuatu yang urgent dan sangat penting untuk dicarikan solusinya.
Ia meminta lakukan rekayasa dan penataan ulang di sepanjang jalan yang macet, terutama sepanjang Jalan Ahmad Yani Kota Banjarbaru.
“Hal-hal ini kami lihat belum maksimal dan optimal dilakukan,” pungkasnya.
Dari pantauan wartawan Redaksi8.com, kemacetan acap kali terjadi di setiap U-Turn larangan putar balik yang jaraknya dekat dengan U-Turn putar balik tapi sudah dinonaktifkan.
Soalnya, masyarakat pengguna jalan Ahmad Yani di Banjarbaru cenderung enggan menjangkau U-Turn putar balik yang jaraknya lebih jauh dari biasanya.
Akibat hal itu pula, kemacetan setiap pagi dan sore hari di Jalan Ahmad Yani Banjarbaru sejauh ini belum bisa diatasi.
Bahkan yang dikhawatirkan bisa saja menimbulkan laka lantas.
Berdasarkan data Kepolisian Resor (Polres) Banjarbaru, angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Kota Banjarbaru dari bulan Januari sampai Juni Tahun 2023 sudah mencapai 56 kejadian laka lantas.
Dari 56 kejadian tersebut, ada 24 orang yang menjadi korban meninggal dunia.
Penyebabnya kebanyakan akibat kelalaian pengendara sendiri.
Penulis Irma