REDAKSI8.COM – Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin resmi beroperasi. Kini, para pemilik kapal maupun pelaku usaha perikanan di kota Banjarmasin bisa menghemat biaya operasionalnya ketika beraktivitas di pelabuhan.
Pasalnya, mereka sudah bisa menggunakan listrik dari PLN melalui ALMA untuk mendukung kegiatan selama berada di pelabuhan.
Kehadiran ALMA menjadi transformasi energi khususnya sektor transportasi laut dan perikanan supaya memudahkan para pelaku usaha untuk mengakses layanan listrik.
Diketahui sebelumnya, kapal-kapal di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin masih menggunakan genset berbahan bakar fosil sebagai sumber energi saat sandar.
Gubernur Kalimantan Selatan, yang diwakili oleh Ir. H. Syaiful Azhari selaku Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan dalam acara peresmian yang digelar Jumat (24/06) malam, mengapresiasi langkah PLN yang telah membangun ALMA.
“Kehadiran ALMA docking station ini memang layak diapresiasi, semoga dengan adanya ALMA ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi mereka yang memiliki kapal, dan melakukan aktivitas docking bongkar muat di Pelabuhan” ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya menambahkan manfaat ALMA selain mengurangi polusi, memangkas biaya bahan bakar minyak, sekaligus mendukung program Borneo Green Environment, serta merupakan wujud nyata sinergi dalam pembangunan.
“Kehadiran ALMA ini merupakan wujud sinergitas dan kolaborasi dalam pembangunan di banua kita, serta menjadi embrio untuk kelahiran ALMA lainnya di Kalimantan Selatan,” imbuhnya

Dalam kesempatan yang sama General Manager PLN UIW Kalselteng, Tonny Bellamy, menjelaskan bahwa implementasi ALMA yang pertama di Kalimantan ini merupakan bentuk konkret pelaksanaan program Electrifying Marine yang bertujuan untuk menjawab kebutuhan pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan guna memenuhi kebutuhan layanan listrik temporer seperti penerangan kapal, coldstorage serta kebutuhan listrik lainnya di lokasi dermaga, pelabuhan hingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
“PLN optimis dengan hadirnya ALMA di pelabuhan sekaligus menjadi yang pertama di Kalimantan, akan menjawab kebutuhan pelaku usaha perikanan serta mendukung efisiensi biaya operasional kapal ikan maupun kapal yang bersandar sehingga berdampak positif pada peningkatan roda ekonomi masyarakat,” ujar Tonny.
Dengan hadirnya ALMA, biaya operasional akibat penggunaan genset saat sandar dapat diminimalkan dari sisi pelanggan. Diharapkan, implementasi anjungan listrik ini dapat benar-benar mendukung layanan listrik yang lebih mudah, terjangkau dan andal, serta berdampak pada peningkatan ekonomi di sektor kelautan sekaligus merupakan wujud transformasi pilar Customer Focus dan Innovative.
“Dengan ALMA, diharapkan biaya operasional akibat pengoperasian genset saat sandar dapat diminimalkan, selain itu bising dan polusi akibat gas buang pembakaran BBM genset dapat dikurangi karena telah diganti menjadi listrik,” terangnya.
Dirinya juga menegaskan, kehadiran ALMA ini diharapkan dapat menunjang kegiatan ekonomi khususnya di sektor perikanan dan kelautan di wilayah tersebut. Terutama untuk aktivitas di pelabuhan maupun dermaga yang kini menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan.
Salah satu nelayan Ahmad Susanto (43) mengungkapkan manfaat yang diperoleh setelah ALMA beroperasi. Menurutnya, setelah memanfaatkan ALMA, dirinya dapat melakukan penghematan hingga 30 persen untuk biaya operasional saat sandar.
“Sekali sandar biasanya kami menghabiskan 50ribu atau setara 5 liter solar setiap malamnya, sedangkan kalau menggunakan ALMA bisa lebih hemat sekitar 30 persen per malam,” tukas Ahmad.
Lebih jauh kepada Redaksi8.com perubahan instan yang langsung dirasakan, listrik di kapal lebih stabil sehingga alat-alat pendingin ikan tidak mudah rusak, selain itu mengurangi dampak polusi udara karena asap hasil pembakaran BBM genset para nelayan.


