REDAKSI8.COM – Unik, dalam vaksinasi kepada 3.000 Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), di TK dan SD Idaman Loktabat Selatan, Kota Banjarbaru, menyediakan ruang kusus terapi bagi para guru yang mengalami fobia terhadap jarum suntik sebelum melakukan vaksinasi.
Walikota Banjarbaru, H Muhammad Aditya Mufti Arifin yang hadir secara langsung mendatangi giat Vaksinasi itu mengatakan, ruang terapi yang disediakan oleh Dinas Pendidikan itu difungsikan kepada guru dan tenaga pendidik yang memiliki gangguan fobia terhadap jarum suntik.
“Ruangan itu untuk merelaksasi mereka yang ada fobia sama jarum suntik sebelum akhirnya diberikan vaksin,” ujar Walikota Banjarbaru, Kamis (20/5).
“Sejauh ini sudah ada sekitar 700 orang guru yang telah melaksanakan vaksin hari ini,” sambungnya.
Sekedar diketahui terlebih dahulu, vaksinasi masal kepada para guru ini Ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Muhammad Aswan, merupakan syarat utama suatu sekolah untuk bisa membuka layanan Pembelajaran Tatap Muka yang diputuskan oleh SKB 4 Menteri.
Ia memaparkan, vaksinasi yang berlangsung dari tanggal 20 sampai 23 Mei itu ditargetkan untuk 3.000 GTK. Saat ini sambungnya, layanan vaksinasi sudah menyelesaikan sedikitnya 700 orang guru.
Sejauh ini, jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang telah melaksanakan Vaksinasi ada 2.536 orang dari 4.261 PTK jenjang TK, SD, SMP Negeri dan Swasta serta SKB/PKBM.
Diantaranya TK, PAUD, TPA, SPS telah melaksanakan vaksinasi tahap pertama sebanyak 532 orang. SD 1.254 orang, SMP 637 orang dan SKB/PKBM 113 orang.
“Dari data masih ada 1.725 guru yang belum vaksin dan hari ini diselesaikan semuanya,” sebut Kepala Dinas Pendidikan.
Vaksinasi ini Ia membeberkan, diutamakan kepada guru-guru yang berada di sekolah piloting. Dimana sekolah yang bisa disebut sekolah piloting adalah sekolah yang telah siap secara protokol kesehatan untuk layanan PTM.
“Bagi sekolah yang belum memenuhi protokol kesehatan, mereka belum termasuk dalam sekolah piloting. Tapi kami sekarang mengejar agar semua sekolah menerapkan kesiapan protokol kesehatan ditambah para gurunya sudah vaksinasi. Sehingga semua persyaratan untuk layanan PTM di seluruh sekolah komplit dan bisa dibuka,” terang Aswan.