REDAKSI8.COM – Menjelang dan memasuki bulan suci ramadan 1440 H, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Pasar Bauntung Banjarbaru alami kenaikan.
Menurut pengakuan dari salah satu pedagang, H Anang (74), harga bawang merah dan bawang putih bahkan sudah mengalami kenaikan dua hari menjelang bulan ramadan.
“Bawang putih normalnya 15 ribu perkilo, sekarang naik jadi 60 ribu perkilo. Kalau bawang merah 17 sampai 20 ribu perkilo, sekarang jadi 40 ribu perkilonya. Gula pasir juga, awalnya 12 ribu sekilo jadi 14 ribu sekilo,” ungkap H Anang.
Dari pantauan redaksi8 di lapangan, untuk bahan pokok lainnya seperti cabai merah kering, telur ayam dan telur itik harganya masih terbilang stabil. Telur ayam masih berada dikisaran harga Rp 24 ribu perkilo, sedangkan telur itik Rp 2.500 perbutirnya.
Kenaikan harga juga terjadi pada cabai rawit, cabai tiung, cabai hijau dan cabai keriting.
Zani (35) salah satu pedagang cabai di Pasar Bauntung Banjarbaru menyampaikan, harga cabai rawit saat ini sudah berada di angka Rp 70 ribu perkilo, di mana harga sebelum mengalami kenaikan berada di angka Rp 35 ribu perkilonya.
“Kalau cabai tiung kemarin 35 ribu, sekarang 50 ribu perkilo. Cabai keriting awalnya 30 ribu jadi 45 ribu, cabai hijau dari 20 ribu jadi 35 ribu. Katanya sih stok lagi kosong (menipis), makanya harganya naik,” ujar pria yang sudah menjadi pedagang sejak tahun 2012 ini.
Bahan kebutuhan pokok lainnya yang mengalami kenaikan yaitu beras dan daging ayam potong. Kendati demikian, kenaikan harga untuk kedua jenis bahan pokok ini tidak terlalu signifikan, hanya berkisar 2 ribu – 5 ribu rupiah.
Sementara itu, menurut salah satu pembeli asal Kota Banjarbaru, Nina, kenaikan harga sejumlah bahan pokok ini untuk skala rumah tangga dirasa sangat memberatkan.
“Baru awal ramadan saja naiknya sudah lumayan, apalagi menjelang lebaran, bisa nambah lagi naiknya,” ujarnya.
Ia berharap, Pemerintah Daerah bisa turun langsung ke lapangan untuk menstabilkan harga-harga bahan kebutuhan pokok di pasaran.
“Kalau naik pun sebenarnya tidak masalah karena mau tidak mau kita harus beli, tapi tetap naiknya jangan tinggi sekali,” tukasnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi perihal kenaikan harga bahan pokok ini, Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru Anshori menyampaikan, sebelum bulan ramadan Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru telah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel.
”Jadi ada persiapan-persiapan, antisipasi dan sebagainya mengenai kenaikan harga. Dan itu sudah biasa, setiap bulan ramadan pasti ada kenaikan, karena permintaan cukup tinggi apalagi di awal ramadan,” ujar Anshori.
Untuk bahan kebutuhan pokok seperti bawang, Anshori mengakui memang ada kenaikan. Hal itu disebabkan menipisnya stok bawang.
”Mungkin bulan Juni nanti akan panen lagi (bawangnya), mudah-mudahan dengan panen itu bisa menurunkan harga bawang. Bawang-bawang ini dari Bima. Ini berdasarkan informasi dari Dinas Perdagangan Provinsi (Kalsel),” terangnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel untuk mengantisipasi agar harga bawang ini bisa kembali turun.
”Mudah-mudahan cepat turun, Dinas Perdagangan Provinsi tidak akan melihat begitu saja, pasti akan melakukan tindakan-tindakan karena ini scop-nya se Kalsel, tidak hanya Banjarbaru,” pungkasnya.