Lebih jauh ilmu adalah hal pokok yang menjadi penerang hati dan menguatkan kewarasan dan kesadaran kita pada dampak teknologi.
Iya menyebut, proses itu penting, bicara dan diskusi juga adalah proses yang harusnya bisa menggali lebih dalam akan kapasitas dan kompetensi seseorang.
Pernyataan almarhum Eddy diterangkannya, disrupsi teknologi (perubahan fundamental akibat perkembangan sistem teknologi digital<-Red) memberi efek positif, namun juga ada dampak negatif yang mengiringinya pun, tidak terbantahkan.
“Beberapa kali saya sempat berdiskusi dengan beliau terkait pendidikan dan terobosan, tujuannya agar kedepan Kabupaten Balangan memiliki jati diri sendiri dalam pengembangan sektor pendidikan,” ujarnya.
Menurut Syarif, almarhum Eddy memiliki andil terhadap pendidikan akdemik pribadinya.
Mendiang Eddy adalah salah seorang yang memotivasinya agar serius meraih pendidikan strata dua (S2).
“Hubungan saya dengan beliau sangat baik, bahkan beliau yang turut mendorong kami untuk terus sekolah saat S2 dulu,” kenang lelaki yang juga pendiri sekaligus Pimpinan Redaksi (Pimred) Bulletin Sekolah Menengah Kejuruan Satu Paringin (Smaktupar).