REDAKSI8.COM – Kondisi lapak dagangan di beberapa titik lokasi dalam area dagang ikan di Pasar Bauntung Banjarbaru mendapat kritikan dan saran dari pihak akademisi, dalam hal ini Kampus Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru.
Dimana kondisinya dinilai kurang begitu kondusif terhadap produk ikan khusunya ikan air laut yang dijual pedagang kepada masyarakat.
Kritikan dan saran itu dilontarkan langsung oleh Dekan FPK ULM, Dr Agustiana pasca mendampingi Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Banjarmasin dalam rangka pengawasan penjaminan mutu dan keamanan perikanan kepada para pedagang ikan di pasar-pasar tradisional dan modern, Senin (21/3).
Katanya, secara desain lapak aliran air antar ikan belum ada sekat, sehingga masih sangat mungkin terjadi kontaminasi silanga antara satu ikan ke ikan satunya.
Kontaminasi silang adalah perpindahan bakteri atau mikroorganisme dari satu substansi ke substansi lainnya.
“Ini bisa menyebabkan penurunan mutu pada ikan yang dijual. Sementara kita mengharapkan kualitas ikan haruslah tetap segar ” tuturnya kepada pewarta.
Tidak hanya sampai disana, Agus panggilan akrabnya juga mengkritisi saluran pembuangan air dari lapak (meja) dagang menuju saluran drainase yang belum rapi di beberapa titik lokasi.
Akibatnya air buangan dari meja dagang ada yang merembes membasahi lantai pengunjung yang berjalan melintas di area tersebut.
“Bahaya lantainya jadi licin. Konstruksinya perlu diperhatikan,” cetusnya.
Diluar itu Agus menyarankan juga perlu adanya pabrik es di dalam Pasar Bauntung.
“Satu lagi yang kurang disini tadi, yaitu pabrik es untuk mendinginkan ikan,” cetusnya.
Menurutnya, es batu dari tempat asal ikan itu dibeli sudah habis, jadi kualitas ikan yang diteruskan untuk dipasarkan ke masyarakat kemungkinan sedikit berkurang. Seharusnya Ia menyarankan es batunya selalu diganti.
Pun, agar suhu dingin pada ikan di lapak para pedagang ikan tetap terjaga maka perlu sebuah wadah es yang bisa digunakan kapanpun, itulah kenapa Agus menyarankan adanya sebuah pabrik es di dalam Pasar Bauntung.
“Es batu juga dijadikan untuk mencuci ikan, dan airnya pun juga mengalir terus ke pembuangan, otomatis kondisi kebersihan ikan tetap terjaga,” paparnya.