REDAKSI8.COM – Hajatan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang marak belakangan ini, tampaknya cukup berpengaruh pada Nahdlatul Ulama (NU). Kader-kader NU pun bermunculan untuk tampil dan berpartisipasi dalam pesta demokrasi lokal itu.
Untuk menanggapi pilkada serentak tahun 2020 ini, sesuai dengan khittah Nahdlatul Ulama 1926 mengamanatkan bahwa NU tidak akan terlibat dalam politik kekuasaan atau politik praktis. Namun kepedulian NU terhadap politik diwujudkan dalam politik kebangsaan, politik keumatan dan etika berpolitik.
Berbagai pertimbangan dan harus disikapi dengan sebaik baiknya oleh PCNU Kabupaten Banjar , Ketiga pasangan calon yang maju pada pilkada 2020 ini adalah warga NU dan termasuk pengurus atau pernah menjadi pengurus struktural Nahdlatul Ulama.
Seperti yang disapaikan oleh Ketua Tanfidziah Nahdlatul Ulama kabupaten Banjar Nuryadi Basri mengatakan PCNU dan seluruh jajaran secara kelembagaan netral, tidak mendukung salah satu pasangan calon bupati pada perhelatan pilkada tahun 2020.10.5
“Kami tetap mempersilahkan kepada kader NU untuk ikut dalam kontes pilkada Kabupaten Banjar sebagai calon bupati atau wakil bupati atau menjadi tim sukses salah satu pasangan bupati dan wakil bupati dengan tetap memperhatikan etika moral dan agama.” tambahnya
“Selain itu kami sebagai penguru menghimbau seluruh warga NU atau Nahdiiyyin untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak dengan mengedepankan logika dan menentukan pilihan dengan menperhatikan visi misi dan latar belakang atau profil pasangan calon,” ucapnya
“Menjatuhkan pilihan pada calon yang diyakini dapat mendatangkan kemaslahatan bagi banua Banjar, berpegang teguh pada Ahlusunnah Wal Jamaah, hormat dan taat pada ulama dan mensupport perjuangan organisasi Nahdlatul Ulama,” tambahnya lagi