REDAKSI8.COM – Sebagai Universitas tertua di Kalimantan Selatan, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) memiliki banyak perubahan ke arah yang lebih baik, khususnya pada sisi kebersihan lingkungannya.
Apalagi dari hasil pemantauan reporter ini, cabang Kampus ULM yang berlokasi di Kota Banjarbaru, masih memiliki keasrian tanaman, pepohonan menjulang tinggi dan tata ruang yang indah.
Itu semua merupakan bukti mahasiswa dan aparatur kampus ULM Banjarbaru lebih produktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
Menyoroti bangunan-bangunan tua yang letaknya tidak jauh dari pintu gerbang ULM, acap kali Reporter melintas dan melihat banyak mahasiswa tengah berdiskusi, sembari menikmati angin yang bertiup lembut namun pasti.
Ketika ditanya, seorang mahasiwa ULM yang biasa lewat di depan Gedung nomor II, Riko mengatakan, selain nyaman, lingkungan tersebut lebih bersih dan tata ruang taman serta dekorasinya pun sangatlah unik.
Ia menambahkan, tidak sedikit mahasiswa yang menempati gedung tersebut kerap bergotong-royong membersihkan halaman hingga dalam gedung.
“Tidak hanya di sini, hampir disetiap spot-spot peristirahatan di Unlam Banjarbaru suasananya enak. Cuma saya lebih suka mampir disini,” tutur Riko.
Pria yang merupakan wakil Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) ULM itu menceritakan, hanya di Gedung Sekretariat Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Piranha itu saja lah, ia dapat menyaksikan kekompakan para kawan-kawan mapala dalam membangun konsep tongkrongan ala milenial.
Disamping kreatif lebih jauh kepada Redaksi8.com, perilaku anak Mapala Piranha juga dikenal ramah terhadap para tamunya. Walaupun secara spontan kadang kelakuan mereka menjadi aneh tapi lucu.
“Kalau bukan mapala yang menjaga tempat ini, pastilah kondisinya tidak jauh berbeda dengan bangunan di tempat lain. Bagus ada gajebo dan bekas-bekas batang pohon yang disusun seperti ini, worth it dah,” cetusnya.
Organisasi yang sudah berdiri dari tahun 1984 itu kata Anggota Mapala Piranha Amranur, bukan hanya organisasi saja, tapi juga ia menganggap Mapala Piranha adalah keluarga ke dua selama ia kuliah sejak tahun 2014 lalu.
“Bagi kami gedung ini bagaikan rumah ke dua kami. Wajar saja jika kami senang merawat dan menjaga sekretariat ini,” ucap Amranur, Sabtu (16/2).
Amran menerangkan, dalam setahun, ia dan teman kampusnya kerap merubah desain halaman depan sekretariatnya itu. Tujuannya supaya mahasiswa lain yang melihat tidak bosan.
“Kami ingin suasana di sini dapat memberikan kesejukan pikiran bagi yang bersinggah,” ungkapnya.
Sementara itu, komentar serupa juga datang dari Mahasiswa Pecinta Alam Sylva Raya Kalimantan Tengah, Asrul, ujarnya selain karena nyaman dan sejuk, sekretariat Mapala Piranha dapat menampung tamu dari daerah lain dengan jumlah yang banyak.
Dibandingkan sekretariat mapala lain di seluruh Indonesia, baginya sekretariat mapala piranha adalah yang terbesar.
“Kami kalau ke Banjarbaru pasti terlebih dahulu ke sini. Tempatnya bersih dan orangnya lucu-lucu” imbuhnya.
Khusus event Regional sampai Nasional yang melibatkan mahasiswa pecinta alam (PA) seperti Lomba Kebut Gunung, Panjat Tebing atau lomba perahu. Apalagi jika tuan rumah kegiatan berada di Kalimantan Selatan.
Maka Sekretariat Mapala Piranha lah yang biasa dipilih, sebagai tempat persinggahan oleh anak PA dari luar daerah.
Tidak hanya bersih, ruangan dalamnya pun begitu luas, mampu menampung puluhan orang. Hal inilah yang menjadi pertimbangan bagi Anak PA lebih suka mampir disana.
Diketahui, tidak hanya soal menjaga kebersihan lingkungan, Hingga saat ini eksistensi prestasi yang dibuat oleh Mapala Piranha untuk Kampus yang dijuluki kampus biru Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) ULM terus diraih.
Salah satu prestasi terakhir Mapala Piranha ialah menjadi juara pertama Lomba Lari Kebut Pantai, di Kabupaten Tanah Laut, pada tahun 2018.
Secara struktural, organisasi Mapala Piranha bergerak dalam 4 bidang kepecinta alaman. Satu diantaranya berkecimpung dibidang ilmiah yakni Konservasi Sumber Daya Alam. Kemudian tiga lainnya bergerak di bidang olahraga, antara lain Olahraga Air, Penjat Tebing dan Rimba Gunung.