“Diharapkan agar akses tetap bisa dilewati. Apabila terjadi banjir lagi dapat memudahkan evakuasi warga di sekitar lokasi,” jelasnya.
“Kemarin kami hanya peninggian badan jalan saja,” sambungnya.
Mirna menukas, penanganan jalan nasional berdasarkan kondisi dan umur rencana yang akan di programkan.
Masing-masing lokasi berbeda sesuai kebutuhan dan alokasi yg tersedia.
Selanjutnya PPK Perencanaan Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Agung Satrio Utomo menerangkan, Khusus jalan nasional di Kabupaten Tanah Laut menggunakan teknologi CTRB dan preventif sedangkan Kabupaten Tanah Bumbu menggunakan teknologi bahan Aspal Karet.
Sebelumnya, warga kampung sempat merasakan pahitnya kondisi jalan yang rusak dan melumpuhkan segelintir perekonomian para pelaku usaha kecil, seperti salah satunya pengusaha kayu.
Lantaran sulitnya akses jalan saat itu ucapnya, para langganan pengusaha kayu galam beberapa waktu tidak memasok kayu. Sehingga ekonomi pelaku UMKM kayu disana sempat macet.
“Alhamdulillah kami sangat senang dengan kondisi jalan sudah bagus dan badan jalannya juga luas,” ujar Maria warga RT 02 Kampung Pengayuan saat di wawancara Redaksi8.com, Senin (16/5) sore.
“Tingginya jalan juga kemungkinan resiko terendam lagi itu hampir tidak ada lagi,” lanjutnya.