REDAKSI8.COM – Posyandu Ciptasari yang beralamat di Jalan Soeratno RT 006 RW 02, Kelurahan Guntung Payung Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru, mengikuti Lomba Posyandu dan Kader Posyandu (Lomba PHBS dan LBS) Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2019.
Posyandu Ciptasari ini pun kemudian diverifikasi dan dilakukan penilaian oleh Tim Penilai Lomba PHBS dan LBS Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (25/9).
Kedatangan tim penilai dari Provinsi Kalimantan Selatan di Posyandu Ciptasari ini, disambut langsung oleh Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani didampingi Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Kartika Nadjmi Adhani, beserta Wakil Ketua I TP PKK Kota Banjarbaru Hj Eny Apriyati Darmawan Jaya.
Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani menyampaikan, Posyandu memiliki peran dan fungsi penting dalam mewujudkan serta mengimplementasikan visi – misi Kota Banjarbaru.
“Visinya adalah kota pelayanan yang berkarakter, sedangkan misinya lebih kepada penekanan sumber daya manusianya yang terdidik, sehat, dan berkualitas. Posyandu ini lah yang menjadi awal deteksinya,” ujar Nadjmi Adhani.
Di Posyandu Ciptasari ini terang Nadjmi Adhani, kegiatannya sudah mulai dari Meja 1 sampai Meja 8. Selain itu, Disdukcapil Kota Banjarbaru juga turut serta mendukung posyandu di Banjarbaru dengan program KIA (Kartu Identitas Anak).
“Insyaallah anak-anak di Banjarbaru ke depannya memiliki Kartu Identitas Anak,” ungkap Nadjmi.
Nadjmi Adhani berharap, apa yang telah dilakukan oleh Posyandu Ciptasari serta kader-kadernya, mendapatkan penilaian yang bagus, sehingga mampu meraih prestasi terbaik di tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.
“Semoga Posyandu Ciptasari menjadi pemenang, karena tahun ini tagline Kota Banjarbaru adalah Banjarbaru Pemenang,” lugasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai Lomba PHBS dan LBS Provinsi Kalimantan Selatan, Nurul menerangkan, ada beberapa indikator penilaian yang dilakukan dalam pelaksanaan posyandu itu.
“Indikator tersebut terdiri dari proses input dan output. Indikator input itu misalnya sarananya bagaimana, SDM-nya bagaimana, lalu ketersediaan dananya seperti apa. Kemudian bagaimana mengumpulkan anak-anak balita dan ibunya supaya datang ke posyandu, agar tiap bulan mengalami peningkatan kunjungan,” ujar Nurul.
Untuk output-nya, jelas Nurul, dilihat dari berapa angka cakupan bayi yang datang dibagi dengan jumlah bayi yang ada di sekitar Posyandu.
“Kalau sudah 100 persen, itu berarti memang berhasil, partisipasi masyarakatnya tinggi,” imbuhnya.
Tim penilai lomba PHBS dan LBS Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan ini, terdiri dari beberapa lintas sektoral dan lintas program sesuai dengan tupoksi masing-masing, seperti sektor kesehatan, sektor pemberdayaan masyarakat, dan lain sebagainya.