REDAKSI8.COM – Virus Drama Korea atau yang biasa dikenal oleh kalangan kaum hawa Drakor, semakin hari semakin digilai.
Pasalnya, drama yang pada umumnya bertajuk romantikma percintaan baik fiksi maupun kisah nyata itu, seluruh pemerannya memiliki paras yang cantik dan ganteng.
Hal itu lah yang menjadi alasan utama para wanita di Indonesia menyukai drama asal negara ginseng tersebut. Bahkan ada yang rela menonton drakor hingga larut malam.
Berikut ulasan 9 dari 10 wanita Indonesia yang mengakui suka akan drama korea.
Shanty Ashura (27) pegawai diperusahaan swasta, asli kelahiran Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar, mengaku sangat suka drakor. apalagi jika pemeran pria yang ada dalam drakor adalah aktor favoritnya.
“Seneng, selain karena ganteng ganteng, saya juga bisa belajar bahasa selain bahasa inggris. Sebab itu juga saya rela pantengin drakor yang tayangnya belum ada subtitlenya, jadi tanpa baca teks saya udah ngerti sama alur ceritanya,” terang Shanty sambil tersenyum malu, Sabtu (5/1).
Priskila Dwi (24) Guru SD kelahiran Banjarmasin, berkomentar, selain ide dan alur ceritanya yang kreatif serta tidak membosankan, cerita yang ada dalam drakor juga kadang mengena sama realita hidup.
“Kalaupun drama fiksi juga kayanya fresh gitu ceritanya. Pemainnya cantik dan ganteng. Dan yang paling penting episodenya itu gak banyak jadi nontonnya ga bosen ga bingung. Paling banyak drakor itu 20 episode. Kalau drakor tentang dokter gitu mereka juga dialognya memperkenalkan istilah istilah kedokteran yang emang nyata, kasusnya juga nyata jadi kita dapet juga pengetahuannya,” jelasnya kepada reporter redkasi8.com
Mihrumihar (22) salah satu Staf di perusahaan Daerah Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu, menurutnya, drakor tidak hanya mengedepankan penampilan para aktornya saja, tapi juga menayangkan cerita yang dapat diterima oleh akal sehat pemirsanya.
“Ceritanya tidak lebay, dan tempat syutingnya menampilkan lokasi lokasi wisata di Korea. Tidak seperti pada sinetron pada umumnya, terlalu dibuat buat,” beber wanita yang akrab disapa Iyum.
Dian Adnan (26) dari tanah Sulawesi Tenggara, Kendari, memaparkan, alur cerita drakor sendiri tidak mudah ditebak dan sangat mengispirasi wanita wanita, khususnya bagaimana cara bersikap kepada laki laki.
“Kebanyakan cerita percintaannya seperti yang sering dilhayalkan para wanita. Karakter cowonya pun biasaya memiliki sifat yang diidama-idamkan wanita,” ujarnya melalui via what up
Euis Sri Wahyuni Kurniawan (21) Mahasiswa ULM Banjarbaru, Keturunan Banjar dan Jawa Timur, mengatakan, tidak semua drama korea disukainya. Kendati Euis harus melihat sinopsisnya terlebih dahulu.
“Alur ceritanya ga muter muter kaya sinetron yang sering tayang di Televisi Lokal kita,” sahut Euis
Ernilawati (25) Bekerja di perusahaan Perikanan di Banjarmasin, yang memiliki darah Suku Mandar Kotabaru, menuturkan, drakor tidak hanya sebagai tontonan untuk menghibur diri dikala letihnya bekerja, tapi dalam setiap cerita drakor selalu terkandung unsur-unsur ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
“Kaya drama korea yang berceritakan tentang kedokteran, saya banyak belajar masalah bagaimana cara prosedur penanganan terhadap pasien yang terluka. pokoknya drakor bukan drama kaleng kaleng,” imbuhnya.
Indah Aulia (22) warga Matraman Jakarta Timur, bekerja di perusahaan ternama di Jakarta Pusat menerangkan, drama korea sangatlah bagus untuk di saksikan. Pasalanya, menonton drakor bisa membuat pikiran dan perasaan seolah-olah ada di dalam drama yang ditonton.
“Nonton drama korea bikin seger mata, dan lebih cepat tamat. Ga kaya sinetron banyak episodenya, malah bingung kalau ketinggalan beberapa episodenya,” katanya.
Rivi (26) Banjarbaru, pengusaha jual beli produk kecantikan online sangatlah menggemari drama korea, sebab alur ceritanya bervariasi. Ia menambahkan, soundtrack lagu pada drama korea juga sangatlah pas dengan visualnya, setiap drama pasti beda soundtracknya.
“Yang pasti gak kaya sinetron ditempat kita, apapun judulnya pasti lagunya yang itu itu aja, dan lokasinya pun selalu di Bali,” ucapnya.
Novhita Mamonto (26) Pegawai di perusahaan Telekomunikasi Kotamubagu, Manado, berujar, bahwa drama korea merupakan tontonan yang bisa membantu dirinya belajar banyak tentang karakter para pria. Make up pemerannya lebih jauh, tidak lebay dan berlebihan serta bisa ditiru.
“Kalau misalnya sipria lagi meranin sosok seorang yang miskin, make upnya ga dibikin kaya kucel kucel amat. Si cewe juga, kalau meranin karakter angkuh dan kaya raya, make upnya ga menor menor, alisnya ga setebal gaban. Quote disetiap drakor juga bagus, bisa menginspirasi,” ungkapnya sambil tertawa.
Sementara itu Nadiatus shalihah (25) pengusaha di kota Sitobondo Jawa Timur, Justru memilih untuk tidak menonton drakor. Ia beranggapan terlalu banyak menyita waktu untuk menyaksikan serial serial tersebut.
“Takutnya nanti ketagihan nonton drakor,” cetusnya kepada wartawan ini.