REDAKSI8.COM – Istilah “Perhiasan Dunia” sangat melekat pada sosok perempuan, wajar saja jika dalam diri perempuan terdapat suatu gejolak untuk selalu tampil menarik dan elegan.
Hal inilah yang kadang membuat sebagian kaum wanita rela merogoh koceknya untuk membeli pakaian atau aksesoris mahal, agar tampil semenarik mungkin. Apalagi jika branded favorit yang dijual dalam masa diskon.
Membeli produk-produk kecantikan yang mahal atau barang yang tak ada dalam daftar belanja, dapat menjadi candu untuk kalangan perempuan, yang sampai saat ini belum ada obatnya.
Hal tersebut tentu saja dilakukan secara sadar. Akan tetapi, bagi kalangan perempuan kecanduan berbela nja merupakan penyakit yang datang secara mendadak, khususnya ketika kesempatan mengunjungi mall yang menjual produk produk branded favoritnya terbuka lebar.
Kecanduan belanja dianggap termasuk gangguan kesehatan mental yang dapat menyebabkan konsekuensi berbahaya, tidak hanya secara finansial, tapi juga secara pribadi dan keharmonisan hubungan rumah tangga.
Nah, bagi kaum wanita yang ingin mengurangi kecanduan belanjanya mari simak ulasan bagaimana cara mengurangi penyakit belanja menurut versi Redaksi8.com.
Menurut Frety Juliana Putri (21), Mahasiswi ULM semester 9, Kelahiran Kalimantan Tengah mengatakan, sebaikanya membawa uang secukupnya, saat berada di pasar, swalayan atau mall terdekat. Agar, gejolak candu belanja dapat diatasi.
“Kalau tujuan ke pasar mau beli sayur, ikan, dan kebutuhan sehari hari lainnya, ya bawa uang secukupnya saja. Seandainya mau nonton film, ya bawa uang untuk beli tiket nanton dan snack secukupnya,” Ujar wanita mungil ini, Selasa (8/1).
Lalu Ani Rahmawati (28), seorang promotor di salah satu produk Smartphone ternama menyebutkan, agar terhindar dari candu belanja, haruslah menghindri ajakan teman yang memiliki hobi berbelanja.
“Sebenarnya gak kuat kalau disuruh menahan supaya enggak shoping dikala finansial dalam keadaan bagus. Apalagi kalau ada temen yang juga hobinya shopping ngajak ke Mall, walaupun cuma minta ditemenin, itu godaannya kuat banget,” Tutur Ani kepada Reporter ini.
Sementara itu, Hayatun Nufus (29) Guru Sekolah Dasar, Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, menyarankan untuk menghindari Stalking (menguntit) Online shop di semua media media sosial. Kendati tidak menutup kemungkinan lanjutnya, awalnya tidak ada niat untuk belanja, melihat barang atau aksesoris baru dan bagus yang terpampang di media sosial, munculah seketika hasrat berbelanjanya.
“Sebisa mungkin jangan buka dulu akun sosmed, nanti kepancing pengen stalking olshop,” Imbuhnya.
Ia juga menambahkan, alangkah bagusnya untuk mencari kegiatan atau kesibukan positif, seperti berolahraga atau membaca novel.
“Intinya sih jangan sampai waktu luang kita dimanfaatkan untuk jalan jalan ke tempat tempat perbelanjaan. Zaman sekarang hemat adalah yang terpenting loh,” Jelas wanita yang akrab disapa Hayat.
Maulita (25) seorang Perawat di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kandangan, berkata, kecanduan belanja dapat dihindari dengan cara membeli emas. Selain menjadi tabungan masa depan, harga emas pun selalu mengalami kenaikan.
“Sisanya dibelikan untuk kebutuhan sehari-hari,” Cetusnya.
Sedangkan kata Nofitasari (20) yang bergelut di bidang Make Up Artist (MUA), lebih memilih menghindari pembahasan Fashion Style bersama teman-temannya. Hal ini pastilah, dapat memicu keinginan belanja jika salah satu temannya memamerkan aksesoris atau pakaian, selama perbincangan berlangsung.
“Ada sih temen yang sering omongin soal sepatu, tas dan gaun yang lagi trend di Televisi. Kalau denger dia ngomong gitu saya pergi atau cari aktivitas lain, misalnya buka android main game. Biar ga fokus sama omongannya,” Terang Nofi.
Lebih jauh menurut Rizky Nanda (25), Ibu rumah tangga, amawang Kandangan, memilih untuk mengikuti pengajian dan tausiyah dari pada arisan. Soalnya, disetiap arisan biasanya para ibu-ibu selalu membahas produk atau aksesoris kecantikan yang baru.
“Wanita gak bisa liat produk kecantikan baru, pasti langsung nyosor. Mending ikut pengajian biar tambah ilmu agama,” Pungkasnya.
Sesuatu apapun jika dilakukan secara berlebihan akan berakibat buruk terhadap diri kita sendiri. Apalagi jika berhubungan langsung dengan finansial, maka dari itu mulai dari sekarang lebih cermat dan cerdaslah dalam menggunakan dan memanajemen keuangan anda.