REDAKSI8.COM – BNN Kota Banjarbaru menggelar diseminasi informasi P4GN melalui kampanye stop narkoba Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2018, di Lapangan van Der Pijl Banjarbaru, Minggu pagi (8/7/18).
Kepala BNN Kota Banjarbaru AKBP Sugito menyampaikan, kegiatan ini merupakan pra HANI yang puncaknya dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2018 di Gedung Bina Satria Banjarbaru.
”Tema nasional dapat diaplikasikan di jajaran BNNP BNNK. Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, seluruh lapisan masyarakat mempunyai tanggung jawab. Negara kita sudah darurat narkoba, cegah penyalahgunaan narkoba mulai dri scope (lingkup) yang kecil dri keluarga,” ujar Sugito.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan perwujudan menciptakan kebersamaan untuk mempersatukan seluruh komponen masyarakat, untuk menanggulangi permasalahan narkoba.
”Dengan segala keterbatasan kami, kami bersinergi dengan Pemerintah Kota Banjarbaru dan masyarakat untuk menciptakan Banjarbaru bersih dari narkoba,” pungkasnya.
AKBP Sugito juga mengakui bahwa Kalimantan Selatan merata dalam peredaran narkoba.
”Berdasarkan data dari Polda dan BNN, Banjarbaru ada di peringkat ke 6 untuk penegakan hukumnya. Sebagai pengimbangan, selain penegakan hukum, kami juga melaksanakan rehabilitasi,” bebernya.
Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah yang turut hadir dalam kegiatan ini mengatakan, kampanye anti narkoba ini sesuai dgn visi Kota Banjarbaru sebagai kota yang berkarakter.
”Tentu atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Banjarbaru sangat mendukung acara ini. Kegiatan anti narkoba ini harus diadakan terus. Para pengedar juga mengkoordinir kekuatan untuk memasarkan narkoba ini, maka kita juga harus menyatukan kekuatan, para ulama di mushola-mushola juga digerakkan untuk gerakan anti narkoba ini,” papar Said Abdullah.
Ia berharap agar kegiatan anti narkoba ini tidak hanya dilaksanakan pada hari ini saja, dan meminta kepada BNN untuk terus mempelajari modus-modus baru dari pengedar.
”Mereka terus mengubah taktik, kita harus meningkatkan kinerja kita. Kader-kader digiatkan dan dihidupkan terus, semua bergerak untuk bisa mengatasi (permasalahan) narkoba, agar pengedar jangan sampai merasa nyaman di Banjarbaru,” tandasnya.
Said Abdullah menambahkan, para pengedar mencari lokasi atau tempat yang nyaman dan sunyi untuk dijadikan markas. Karena menurutnya, permasalahan narkoba ini urusan lintas, pelaku bisa melakukan pesta dan transaksi dimana-mana.
Disamping itu, Said Abdullah menegaskan jika ada pegawai Pemko Banjarbaru yang tersandung kasus narkoba, oknum tersebut akan ditindak tegas dan tidak diberikan toleransi.
”Kami serius menyelamatkan pegawai dari bahaya narkoba,” imbuhnya.