REDAKSI8.COM – Dari prespektif masyarakat secara umum di seluruh nusantara, dampak pandemi covid-19 paling signifikan terjadi pada sektor bisnis dan perdagangan. Mulai dari klaster pedagang kaki lima hingga pembisnis besar.
Merosotnya angka pemasaran selama 5 buluan terakhir, tak sedikit baik pengusaha maupun pedagang beralih profesi. Misalnya saja dari penyedia jasa photografi pernikahan menjadi pedagang ikan air tawar. Kemudian penjual baju beralih menjadi penjual masker beragam motif, dari motif bibir, sasirangan, batik hingga super hero.
Tapi tidak bagi Anto, seorang pengelola usaha penjualan bibit tanaman pohon buah yang tetap kekeh bertahan dimasa pandemi covid-19. Bahkan selama 5 bulan terakhir, sempat tidak ada satupun orang yang mampir melihat-lihat bibit tanaman jualannya yang berlokasi di pinggir Jalan Ahmad Yani Kilometer 36 Banjarbaru Selatan itu.
“Selama PSBB kemarin itu, sempat tidak ada pembelinya sama sekali mas,” ceritanya kepada Redaksi8.com saat ditemui di rumahnya, Senin (3/8).
Kenapa masih bertahan, dengan keyakinannya Anto berpendapat, masa pandemi sekarang suatu saat pasti akan usai. Disitulah Anto menilai penjualan bibit tanaman buah miliknya akan kembali normal seperti sedia kala.
“Ini saja udah mulai ada lagi pembelinya. Ya..walaupun istilahnya masih merangkak tapi tetap saja harus disyukuri,” kata Anto.
Harga jual bibit pohon buah di tempatnya cukup bervariasi, dari harga Rp. 25 ribu sampai Rp. 200 ribu. Saat ini ungkapnya ada beberapa jenis pohon yang mengalami kenaikan harga, diantaranya pohon petai dan pohon buah durian.
“Naik karena itu dikirim dari luar Kalimantan mas. Selama PSBB para pembibit pohon di daerah jawa khususnya tidak bisa kemana mana. Bahkan nyiram untuk mendatangi tempat pembibitannya saja mereka ga bisa mas. Belum lagi ongkos kirim kapalnya juga. Itu yang bikin naik,” terangnya.
Lebih jauh, harga pohon petai yang biasa terjual diangka Rp. 25 ribu sekarang naik menjadi Rp. 30 ribu. Sedangkan harga pohon buah durian, berkisar dari harga Rp. 30 ribu hingga Rp. 200 ribu.
“Harga itu tergantung besar kecil pohonnya mas, kalau udah lumayan tinggi ya naik harganya. Tapi tanaman buah seperti mangga, rambutan dan bibit pohon rumahan lainnya harganya masih sama tidak berubah,” paparnya.
“Saat ini tidak ada tanaman khusus yang dicari masyarakat selama pandemi. Semua rata tidak ada yang dominan,” sambung Anto sembari mengakhiri diskusi.
Sementara itu, Ernida Siagian, warga Kota Banjarbaru yang tinggal area Komplek perumahan Green Sawit Asri, Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru berpendapat, minat masyarakat menanam pohon buah sangatlah kecil, hanya segelintir kalangan yang memang ingin saja.
Namun Ia dalam beberapa pekan terakhir, justru aktif menanam pohon buah endemik khas Kalimantan Selatan, yakni kasturi tepat di depan rumahnya.
“Tujuannya ingin makan buah kasturi, ingin bikin naungan di depan rumah dan pastinya agar bisa mengaitkan hammock (tempat tidur gantung berupa kain seperti ayunan <-red),” jelas Ernida Siagian.
Trend selama pandemi menurutnya lebih dominan olahraga sepeda. Sedangkan tanam-tanaman justru lebih kepada kebutuhan pokok seperti bercocok tanam sayur mayur, bukan pohon buah.
Soalnya sambungnya, banyak masyarakat yang tiba-tiba jadi suka tanam sayuran karena waspada covid.
“Sekarang orang mulai selektif memilih bahan makanan yang dikonsumsi. hidroponik juga mengalami peningkatan penggemar, banyak yang bikin kebun sekarang,” tukasnya.
“Bagi yang halaman rumahnya luas alangkah baiknya dicoba diselipkan menanam beberapa pohon buah. Walaupun proses pertumbuhannya tidak sebentar tapi banyak manfaat,” pungkasnya.
Adapun manfaat pohon bagi kehidupan sehari-hari diantaranya,
- Membuat udara jadi lebih segar
Pohon adalah penyaring udara di bumi. Dengan daun dan batangnya, pohon menyerap gas dan komponen berbahaya di udara lalu mengeluarkan oksigen, sehingga membantu kita untuk bernapas.
Di kota-kota besar, pohon biasanya juga menyerap gas polusi yang dihasilkan kendaraan seperti nitrogen oksida, ozon, dan karbon monoksida. Selain itu, debu dan asap lainnya pun akan disingkirkan olehnya.
- Menjaga kesehatan mental
Tinggal di area yang rindang dan banyak pepohonan, baik untuk kesehatan mental. Mendekatkan diri dengan alam, juga bisa meningkatkan kemampuan kognitif dan mengurangi stres yang kita rasakan. - Mengurangi paparan sinar UV ke kulit
Di negara tropis seperti Indonesia dengan paparan sinar matahari yang berlimpah, ada satu risiko yang juga meningkat, yaitu tingginya paparan sinar ultraviolet. Padahal paparan sinar tersebut secara terus-menerus ke kulit, bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit.
Pohon mampu mengurangi paparan sinar UVB sebanyak 50% dan menurunkan risiko kita terkena dampak negatif sinar tersebut.
- Mengurangi dampak perubahan iklim
Salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim adalah banyaknya kadar karbon dioksida di udara. Pohon bisa membantu mengurangi kadarnya secara siginifikan dan melepas oksigen ke udara. Sehingga selain mencegah terjadinya perubahan iklim, pohon juga sebenarnya telah membantu kita bertahan hidup. - Mencegah polusi air
Saat hujan lebat atau badai, air yang turun ke bumi berisiko membawa polutan berupa fosfor dan nitrogen. Jika tidak ada pohon, polutan tersebut akan langsung mengalir ke laut tanpa penyaringan.
Sementara itu, jika banyak pohon yang ditanam, maka air hujan yang turun akan tersaring dan mampu meresap ke dalam tanah. Dengan begitu, ia tidak akan mencemari laut.
- Menambah cadangan air tanah
Pohon bisa melindungi air yang disimpan di dalam tanah agar tidak terlalu cepat menguap. Sehingga, cadangan air tanah kita bisa tetap terjaga. Selain itu, pohon hanya membutuhkan 15 galon air untuk bertahan setiap minggunya, tapi bisa membantu menghasilkan 200-450 galon air per hari. - Menjaga populasi makhluk hidup
Satu batang pohon, bisa menjadi rumah dari puluhan bahkan ratusan jenis makhluk hidup mulai dari burung, serangga, reptil, jamur, dan termasuk tumbuhan-tumbuhan lainnya. Tanpa adanya pohon, berbagai makhluk hidup tersebut akan kehilangan rumahnya. - Mencegah banjir
Akhir-akhir ini berita tentang banjir selalu menghiasi layar kaca. Banyak sekali orang yang terdampak musibah ini, dan harus kehilangan harta bendanya. Sehingga, langkah pencegahan banjir perlu dilakukan dari sekarang.
Mencegah banjir adalah tanggung jawab kita semua. Anda bisa memulainya dengan langkah-langkah sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan dan mulai menanam pohon, setidaknya di halaman rumah sendiri.
Selain itu disebutkan bahwa menanam pohon di area bantaran kali bisa mengurangi ketinggian air banjir hingga 20 persen.
- Mencegah erosi tanah
Apa yang terjadi jika tanah sampai erosi? Bencana longsor akan muncul. Sebab, pada tanah yang gersang dan lapang tanpa pohon, hujan lebat bisa memberikan tekanan yang begitu besar langsung ke dasar. Jika ada pohon, maka tekanan dari hujan lebat tersebut bisa tersaring. Hasilnya, tekanan tersebut sudah berkurang ketika sampai tanah. Sehingga, risiko longsor pun rendah.