REDAKSI8.COM – Menggunakan pakaian putih dan peci putih, Bupati banjar KH. Khalilurrahman memberikan sambutan yang cukup panjang.
Tidak hanya memberikan sambutan, tapi juga sekaligus memberi nasehat kepada para pejabat pemerintahan yang berhadir.
Dia menyampaikan, apabila dalam peringatan hari-hari besar islam, ada pegawai atau pejabat tidak berhadir karena malas, maka di dalam hati orang tersebut, terdapat sifat munafik. “Bepandir gen rancak badusta urang munafik tuh” ucap Bupati Banjat dengan tegas, senin pagi (16/4).
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Anggota DPRRI itu, menambahkan, bahwa dalam memperingati isra mi’raj itu, diharapkan bisa mengubah mindset para pejabat daerah, khusnya dalam segi kesadaran membantu masyarakat kabupaten banjar.
“Pikiran ni nah diubah, jangan bapikir mencari hujungan di anggaran haja, saurang tuh di gajih sudah tiap bulan, masih haja maharap nang ngitu, ne ada lah anggarannya, nah kaitu bapander. Sudah sudah, mari hilangkan sifat kada baik,” ungkapnya dengan lantang.
Kemudian, KH Hasanuddin Badruddin yang menjadi penceramah pada isra Mi’raj ini mengingatkan, bahwa masyarakat Kalimantan Selatan khususnya kabupaten banjar, jangan sampai terjerumus dalam aliran sesat.
Karena dalam beberapa kasus, tambahnya, ada beberapa oknum yang menganggap dirinya wali melakukan perbuatan yang berlawanan dengam sariat islam.
“Hari jumat di anggap kada wajib, ada oknum yang memadahakan kaitu. Soalnya jar inya di isra mi’raj kadada pang nabi diperintahkan sholat jumat, nang ada sholat lima waktu. Iih bujur haja tapi di Al-Quran ada surah jumat, disanalah Kalam Allah nang menyatakan sholat jumat itu wajib,” jelasnya dengan panjang lebar.
Dia juga berpesan, bahwa masyarakat Kabupaten Banjar jangan sampai terjerumus dalam aliran tamat sholat.
Karena lanjutnya, ada sebuah majelis yang mengkhatamkan sholat, dimana sholat disitu bisa saja dikhatamkan dengan mahar berupa uang tunai.
“Dimapa akal sumbayang tamat, maka bayar jar handak di tamatakan sumbahyangnya, Ya Allah.. Nang urang biasa 300 ribu, bila nang bemobil mobil datang 10 jutaan, surah jumat nang ada di Al-Qurannya kada tahu andakannya di jus mana, Sumbahyang pulang nang ditamatakannya,” pungkasnya.
Gemerlap warna hijau dan putih, dan motif bunga kekuning kuningan yang merupakan unsur warna kebesaran Islam, memancar di Mahligai Sultan Adam, Martapura Kabupaten Banjar.
Suasana tersebut terdapat di acara peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW 1439 H, yang bertemakan ” Melalui peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW 1439 H/ 2018, mari kita jadikan sholat sebagai Sarana mewujudkan Tawadhu, Disiplin, Sabar dan Jujur, menuju masyarakat yang kabupaten Banjar yang sejahtera dan barokah”.
Lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang diiringi maulid habsyi mengiringi suasana bahagia yang juga adalah salah satu hari kebesaran islam itu.