REDAKSI8.COM – Mengutip dari Wikipedia, Bus Rapid Transit atau disingkat BRT adalah sistem bus yang cepat, nyaman, aman dan tepat waktu dari infrastruktur, kendaraan dan jadwal.
Di Kalimantan Selatan, khususnya di Kota Banjarbaru, sudah ada rencana untuk menggunakan moda transportasi massal yang satu ini.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarbaru Ahmad Yanni Makkie melalui Kabid Sarana dan Prasarana Transportasi, Adi Suryanoor menyampaikan, BRT ini merupakan salah satu bagian dari Kawasan Metropolis Banjarbakula di sektor perhubungan.
Adapun koridor yang akan dilayani yaitu koridor Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala dan Tanah Bumbu.
”Jadi ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Masyarakat itu setidaknya harus memiliki layanan yang baik, salah satunya bidang transportasi,” ujar Adi Surya kepada redaksi8.com, Rabu (10/4) di ruang kerjanya.
Di angkutan sendiri, kata Adi Surya ada tolak ukurnya, seperti ketepatan waktu, kenyamanan dan keterjangkauan.
”Ini sebenarnya yang ditekankan (dari keberadaan BRT nantinya),” ucapnya.
Adi Surya menyebutkan, dari lima koridor BRT Banjarbakula, koridor Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Banjar yang rencananya akan direalisasikan/dioperasikan dalam waktu dekat.
”Terkait juga dengan ketersediaan angkutan armadanya sendiri. Saat ini baru 5 unit armada, jadi kita sesuaikan dulu dengan ketersediaan armada, baru kita melayani rute selanjutnya,” terang Adi.
Untuk daya tampung penumpang, Adi mengatakan, bus armada yang digunakan dalam sistem BRT ini bisa menampung/mengangkut hingga 36 orang penumpang, yang terdiri dari 26 penumpang duduk dan 10 orang penumpang berdiri.
”Di Banjarbaru sendiri ada sekitar 20 titik persinggahan (bus stop), tapi ini mungkin akan dirasionalisasikan lagi titik-titik mana yang banyak permintaan penumpangnya,” jelasnya.
Titik-titik persinggahan BRT Banjarbakula di koridor Banjarbaru diantaranya masuk kawasan Bandara Syamsudin Noor, Jalan A Yani Kilometer 33, Jalan A Yani Guntung Payung (seberang Jalan Bina Putra).
”Untuk jam operasionalnya masih kami susun, yang pasti itu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan untuk tarifnya kami kaji dulu, berapa kesanggupan masyarakat untuk membayar,” bebernya.
Sementara itu, target beroperasinya BRT Banjarbakula ini, kata Adi, masih menunggu pembentukan kelembagaan yang membidangi itu.
”Sementara ini masih dikelola oleh Dishub Provinsi. Seiring perkembangan waktu, kita akan sesuaikan dengan kelembagaan yang sesuai, apakah nanti dibentuk UPTD atau yang lain,” demikian Adi menerangkan.