REDAKSI8.COM – Kepala Polisi Resort Kota Banjarbaru, AKBP Doni Hadi Santoso, S.I.K, M.H pada Konferensi Pers Akhir Tahun 2020 membeberkan, secara global trend kriminalitas di Kota Banjarbaru mengalami penurunan hingga 50%.
“Faktor utama menurunnya tindak kriminal di tahun ini karena pandemi covid-19,” ungkap Kapolres Banjarbaru, Kamis (31/12).
Walaupun secara data, ada beberapa perkara yang terjadi peningkatan di tahun 2020, diantaranya Curat dan Curas mengalami kenaikan sebanyak 7 kasus.
“Sasaran pelaku curat dan curas adalah rumah, tempat kost mahasiswa yang libur kuliah karena pandemi.
Langkah yang sudah kami lakukan dengan melakukan himbauan kepada para pemilik kost untuk saling mengawasi dan jika perlu ditambahkan CCTV melalui peran yang diimbuhkan oleh petugas kita Bhabinkamtibmas,” terangnya.
“Selain itu kita juga meminta masyarakat untuk mengaktifkan pos kamling ditingkat RT, serta peningkatan Patroli Roda 2 dan Roda 4 dibeberapa titik rawan pencurian seperti di daerah Sungai Besar, Guntung Paikat dan sekitar daerah Trikora,” sambung AKBP Doni Hadi Santoso.
Selanjutnya Ia memaparkan, perkara yang mengalami peningkatan juga terjadi pada kekerasan terhadap perempuan dan anak sebesar 35 % di bandingkan tahun 2019. Secara data, pada tahun 2019 kekerasan terhadap perempuan dan anak sebanyak 29 kasus. Sedangkan tahun ini meningkat menjadi 35 kasus.
“Kasus yang cukup dominan tahun ini adalah kasus Pencabulan terhadap anak yang dilakukan oleh orang yang masih mempunyai ikatan keluarga atau orang terdekat korban,” jelasnya.
“Atas kasus-kasus seperti ini kita terus berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Banjarbaru. Melakukan sosialisasi dan edukasi dengan melalui radio, media sosial dan media lainnya,” tambahnya.
Sementara kasus menonjol yang berhasil diungkap ucapnya ada dua, pertama pencurian yang bernilai 500 juta lebih. Kedua Penipuan online bernilai ratusan juta rupiah.
Kemudian kasus Laka Lantas lebih jauh kepada Redaksi8.com terjadi penurunan, dimana pada tahun 2019 terjadi sebanyak 801 kasus. Sedangkan di tahun 2020 turun sebesar 36% atau 616 kasus.
“Untuk penindakan terhadap pelanggar lalu lintas turun sebanyak 57% karena kita Polres Banjarbaru lebih mengedepankan upaya-upaya persuasif di situasi pandemi Covid-19 ini,” jawabnya.
“Sat Lantas lebih mengedepankan upaya – upaya edukasi, himbauan dan bakti sosial dimana terus mengingatkan akan pentingnya Keselamatan pengguna jalan dengan patuh aturan dalam lalu lintas serta patuh protokol Covid-19,” lanjut AKBP Doni.
Selanjutnya di Satuan Sabhara Polres Banjarbaru, pada tahun 2020 kasus prostitusi mengalami trend kenaikan sebanyak 100 %, sementara miras naik sebanyak 34%.
Hal ini dikarenakan Ia menukas, ditingkatkannya kegiatan patroli oleh Sat Sabhara Polres Banjarbaru berupa penindakan-penindakan.
Berdasarkan perbandingan data, di tahun 2019 Prostitusi di Kota Banjarbaru terjadi sebanyak 18 Kasus.
Sedangkan tahun 2020 naik keangka 45 kasus. Setelah itu kasus Miras di tahun 2019 ada 19 Kasus, di tahun ini kasus
miras naik menjadi 22 Kasus.
“Kalau kasus Narkoba, di tahun 2019 kita berhasil mengungkap 269 Kasus dan tahun ini 264 Kasus. Terjadi penurunan trend dalam kasus narkoba dimana pada Tahun 2020 ini lebih dominan para pelaku yang ditangkap berasal dari luar daerah Kota Banjarbaru. Kasus menonjol diungkap di Kota Banjarbaru yang mana ditemukan barang bukti seberat 909,52 Gram Sabu – sabu bernilai 1,2 Milyar Rupiah dari 2 orang Tersangka di samping SMP 9 Kota Banjarbaru, Landasan Ulin,” tukasnya.
Diakhir konferensi pers, Kapolres Banjarbaru menghimbau kepada masyarakat, di malam pergantian tahun malam ini untuk tidak melaksanakan kegiatan mengumpulkan orang banyak. Kemudian kepada para pelaku usaha maupun pengelola lokasi hiburan dan pariwisata agar dibatasi.
“Semua perkara itu sudah kita selesaikan, sedangkan perkara atau kasus yang terjadi di akhir tahun 2020 kemungkinan akan kita selesaikan di tahun 2021,” pumgkas Kapolres Kota Banjarbaru AKBP Doni Hadi Santoso.