REDAKSI8.COM – Setahun sudah pandemi covid-19 mendampingi kehidupan masyarakat dunia. Khusus di Indonesia, lantaran covid-19 budaya mudik lebaran tahun lalu dibatasi agar penyebaran pandemi tidak merabah luas ke wilayah pedesaan.
Melihat trend terkonfirmasi per 7 hari pada bulan suci Ramadhan tahul lalu pun juga cukup tinggi, 300 orang lebih terkonfirmasi. Ditambah hampir seluruh daerah di Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Namun tahun ini, Kementerian Perhubungan memberikan lampu hijau mudik lebaran 2021. Ini disinyalkan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang menyatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak akan melarang masyarakat untuk mudik lebaran tahun ini.
Menggunakan blangkon dalam rapat kerja dengan komisi V DPR RI pada Selasa (16/3), Menteri Budi membeberkan Kemenhub akan membuat mekanisme protokol kesehatan ketat yang disusun bersama Gugus Tugas Covid-19.
Pasalnya, Ia menyadari ada potensi lonjakan pemudik Lebaran tahun ini mengingat sebagian masyarakat sudah menerima vaksin covid sinovac.
“Terkait dengan mudik 2021 pada prinsipnya pemerintah lewat Kemenhub tidak akan melarang. Kami akan koordinasi dengan Gugus Tugas bahwa mekanisme mudik akan diatur bersama dengan pengetatan, dan lakukan tracing pada mereka yang mereka yang akan berpergian,” ujar Budi, Selasa (16/3).
Kepala Bidang Prasarana dan Transportasi Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Adi Surya membenarkan adanya wacana mudik lebaran tahun ini diperbolehkan.
Meskipun masih secara lisan tidak ada pembatasan untuk lebaran tahun ini, tapi tetap warga khususnya Banjarbaru mengikuti protokol kesehatan selama mudik lebaran nanti.
“Khusus angkutan umum daya muat atau orang yang ada di dalamnya hanya bisa paling banyak diisi 50% saja,” ujarnya kepada Redaksi8.com melalui sambungan telpon, Rabu (17/3).
Sementara untuk angkutan milik pribadi lanjutnya, yang terpenting warga bisa menunjukan bukti negatif covid-19 dengan catatan di dalam angkutan pribadi itu kesemuanya memiliki hubungan keluarga atau kerabat dekat.
“Itu masih wacana, kita juga menunggu permen jadi untuk rapid dan swab kita belum bisa memastikan tapi ada wacana juga nanti warga pakai genose yang biayanya cukup terjangkau, cuma 20 ribu rupiah sekali test,” ungkap Adi Surya.
“kita sambil menunggu arahan
di kementerian. Tapi yang lagi ramai dibahas pihak kementerian adalah angkutan barang, belum ke ranah angkutan orang,” lebih jauh kepada pewarta.
Sedangkan bagi anggota Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Emilasari menambahkan, jika anggaran pemerintah Kota Banjarbaru tersedia, idelanya lebaran tahun ini pemerintah dapat menggratiskan masyarakatnya mudik dan tetap di fasilitasi.
Karena menurutnya, dalam kondisi pandemi sekarang perekonomian masyarakat masih berada pada titik sulit.
“Tapi kapaitas mobil tentu hanya di isi 50% dan harus di pastikan prokes nya bisa di jalankan. Tidak boleh seperti tahun lalu yang full kapasitas,” tandas Emilasari.
Dari data Covid-19 di Kota Banjarbaru update per 13 Maret 2021 pukul 16.00 WITA, sejauh ini masih ada 35 kasus, 47 pasien Sembuh, 1 meninggal, 2 probable dan 2 suspek.