REDAKSI8.COM – Sejak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, mengumumkan, 2 warga negara Indonesia Kota Depok, Positif Terinfeksi Virus Korona atau Suspect virus corona novel (COVID-19), kini dampak-dampak dari segala aspek mulai bermunculan. Salah satunya ialah stok masker dan hand sanitizer.
Berdasarkan pantauan Redaksi8.com, Selasa (3/3), konsumen mulai kesulitan untuk membeli masker dan hand sanitizer di beberapa gerai dan toko ritel, pusat perbelanjaan bahkan apotek di Kota Banjarbaru.
Saat pewarta mendatangi apotek ternama, Kimia Farma cabang 111, di Jalan Ahmad Yani Kilometer 34, Loktabat Utara, Banjarbaru, terlihat semua stok masker dan hand sanitizer habis. Sampai-sampai pintu masuk apotek tersebut ditempelkan beberapa kertas burtuliskan informasi mengenai habisnya barang tersebut.
Dikonfirmasi kepada pimpinan Apotek Kimia Farma 111, Andy Iswantoro, katanya, stok masker dan hand sanitizer sudah lama kosong, sejak awal bulan Januari tahun 2020.
Ia menambahkan, pihaknya sudah menanyakan kepada para distributor di Kota Banjarmasin, terkait stok barang tersebut sampai saat ini belum diterima pihaknya.
“Mereka bilang, saat ini masker dan hand sanitizer diutamakan untuk pihak rumah sakit dulu. Setelah itu baru dibagikan ke outlet dan apotek,” ungkap Andy Iswantoro kepada penulis saat ditemui di apoteknya, Selasa (3/3).
Pernah datang ujar Andy, namun tidak berlangsung lama. Lantaran, salah seorang konsumen membeli semua stok tersebut yang jumlahnya sebanyak 2 karton.
“Sejak dulu harga perbungkusnya senilai Rp. 10.000 mas,” beber Andy.
Sebelumnya, di tempatnya ada bermacam jenis masker yang dijual, diantaranya masker biasa, masker hijab, masker pitta, masker N99 dan N100, masker bedah, masker N95 dan masker P95.
“Kalau barangnya datang lagi, kita akan berlakukan pembatasan. Penjualannya akan kita utamakan kepada konsumen reguler,” ucapnya.
“Saya menghimbau bagi masyarakat kalau mendatangi wilayah-wilayah apotek sebagikanya memaki masker. Karena menurut saya yang seharusnya berpotensi terjangkit virus corina adalah petugas medis,” sambungnya.
Lebih jauh kepada Redaksi8.com, perkiraan setelah masker dan hand sanitaizer, barang yang akan menjadi buruan baru masyarakat ialah panganan atau vitamin yang memiliki kandungan kurkuma. Karena baginya, kandungan yang ada dalam kurkuma mampu mencegah bahkan mengobati Suspect virus corona novel (COVID-19).
“Saya tau informasinya dari profesor di universitas airlangga yang menyatakan kurkuma salah satu obat penangkal Virus Corona,” akhirnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru, Rizana Mirza, menanggapi hal ini. Ujarnya, khusus masyarakat Banjarbaru jangan terlalu terfokus dengan melakukan persiapan seperti membeli masker dan hand sanitizer secara berlebihan.
Lebih baik lanjutnya, masyarakat mengutamakan pola hidup sehat, seperti selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum atau sesudah melakukan aktivitas. Cara mencucinya, sesuai standar baku mutu kebersihan.
“Saat ini masyarakat harusnya berpikir lebih rasional. Utamakan pola hidup sehat itu sudah cukup. Jaga stamina dan tidur yang cukup,” nasehatnya.
“Di tempat kita memang ada stok masker. Tapi itu kita gunakan kepada para petugas di lapangan, seperti petugas puskesmas dan rumah sakit. Karena yang berhadapan langsung dengan para pasien kan mereka,” urai pria yang akrab disapa Riza.