REDAKSI8.COM – Dalam rangka mewujudkan penyelenggara Negara yang bersih, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, Balai KIPM Banjarmasin menggelar kegiatan Pencanangan atau Pembangunan Zona Integritas, Rabu (9/9).
Mengacu pada permen PAN RB Nomor 10 tahun 2019 tentang Pedoman pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Instansi Pemerintah, Kepala Balai KIPM Banjarmasin, Sokhib menyampaikan, penetapan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi yang dicanangkan KKP hari ini merupakan langkah konkret untuk mencegah korupsi yang lebih efisien, efektif dan komprehensif.
“Kami menegaskan kesiapan Balai KIPM Banjarmasin untuk mengakselerasi Pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM di Lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),” terangnya kepada Redaksi8.com
Ditambahkan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Dr. Ir. RINA. M.Si, menurutnya Pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM bertujuan mewujudkan Pelayanan yang Prima dan Berintegritas dalam menjalankan tugas dan fungsi dari Aparatur Sipil Negara.
Dalam mencapai WBK dan WBBK sendiri membutuhkan sinergi dan kerjasama dari semua unsur, mulai dari pimpinan sampai dengan pegawai paling bawah untuk berkomitmen terhadap janji yang ditetapkan, “ tambahnya melalui Zoom meeting.
Sokhib menambahkan “Kita tadi sudah lakukan penandatanganan Pakta Integritas sebagai bentuk komitmen kita Balai KIPM Banjarmasin dalam pembangunan ZI menuju WBK/WBBM ,” ungkapnya.
ZI sendiri terangnya, merupakan predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Pembangunan Zona Integritas sambungnya dibangun melalui 2 tahap, yakni pencanangan pembangunan zona integritas dan proses Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM.
“Kegiatan ini merupakan pernyataan bahwa unit kami telah siap membangun ZI. Pencanangan ini dilakukan oleh Unit seluruh pegawai, dengan menandatangani dokumen pakta Integritas barusan,” ujarnya.
“Tahapan berikutnya ialah proses pembangunan ZI menuju WBK/WBBM yang merupakan tindak lanjut dari pencanangan pembangunan ZI. Dalam membangun ZI, pimpinan Unit Eselon I kita juga sudah menetapkan calon unit kerja berpredikat WBK,” lebih jauh kepada pewarta.
Terdapat 2 jenis komponen yang harus dibangun oleh unit terpilih, diantaranya komponen pengungkit yang masing-masing memiliki target yang ingin dicapai dan komponen hasil.
Komponen pengungkit merupakan komponen yang menjadi faktor penentu pencapaian sasaran hasil pembangunan ZI menuju WBK/WBBM.
Ada 6 komponen pengungkit cetusnya, antara lain Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
“Melalui 6 komponen itu, kita harapkan dapat menghasilkan sasaran pemerintahan yang bersih dan bebas KKN serta peningkatan kualitas pelayanan publik, sebagai komponen hasil,” Ia menukas.
“Dari komponen-komponen tersebut nampak bahwa terdapat irisan komponen yang dibangun dengan penguatan Implementasi Reformasi Birokrasi KKP. Oleh karena itulah, penguatan WBK/WBBM akan selaras dengan penguatan implementasi RB KKP,” pungkasnya.
Diakhiri dengan foto bersama seluruh undangan sebagai bentuk komitmen dukungan mewujudkan ZI di Balai KIPM Banjarmasin, Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh GM PT. Angkasa Pura 1 Bandar Udara Syamsudin Noor, Apsek Bandar Udara Syamsudin Noor, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan.
Kemudian acara ini juga dihadiri oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Banjarmasin, Kepala BPBAT Mandiangin, Kepala BPSPL Pontianak, Kepala PSDKP Banjarmasin, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kota Banjarbaru, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Banjar, Komandan Lanud. Syamsudin Noor, Kepala Polsek Banjarbaru, Komandan Koramil, Para Mitra dan Stakeholder.