REDAKSI8.COM – Pemasangan pipa disampaing jalan Gotong Royong menuju ke Jalan Taruna Peraja Raya oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Intan Banjar, menyisakan beberapa ratus meter jalan yang belum sepenuhnya diaspal.
Terlihat saat pewarta menghitung panjang jalan yang telah dipasangi pipa namun belum di tutup aspal ada sekitar 200 meter.
Dimulai sejak akhir tahun 2018 lalu, proyek pemasangan pipa yang berdiameter 500 dengan jarak 6.540 meter menuju Bandara Syamsudin Noor itu masih menyisakan beberpa potongan jalan belum beraspal.
Sudah dilakukan pengecoran di sebagian besar jalan, akan tetapi bagi salah seorang masyarakat setempat, jalan tersebut sudah 3 kali diperbaiki.
“Ini sudah yang ketiga mas, kemarin sempat di tutup tapi di kelupas lagi,” ujar salah seorang masyarakat setempat yang tidak menyebutkan namanya.
Menurut Said Umar, Direktur Teknik PDAM Intan Banjar dalam ketetangannya pada (3/1/2019) kepada Redaksi8.com, Jalan yang mengalami kerusakan bekas galian PDAM tersebut yakni jalan Gotong Royong hingga Taruna Praja akan diperbaiki seperti semula.
Serta pihaknya juga telah melakukan koordinasi kepada instansi terkait, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
“Untuk bekas galian, akan kita kembalikan seperti semula sebelum dibongkar, kalau jalan tersebut di aspal, maka akan kita aspal, kalau di cor beton makan akan kita cor beton,” terangnya dalam keterangan yang diterima Redaksi8.com tahun lalu di Bulan Januari.
Namun hari ini (8/7/2020), ketika ingin dikonfirmasi di Kantor PDAM Intan Banjar, pejabat yang bersangkutan kata salah seorang security bernama Raihana tengah menjalani rapat bersama jajaran dan staf. Hingga akhirnya pejabat tersebut tidak bisa ditemui.
Sedangkan menurut Kepala Bidang Bina Marga, Dinas PUPR Kota Banjarbaru, Eka Yuliesda, jika terjadi sesuatu yang berhubungan dengan proyek pemasangan pipa secara teknis oleh PDAM Intan Banjar, hubungan koordinasi untuk memecahkan masalah itu baginya terjalin cukup bagus.
Lantaran, setiap melakukan kontak dengan pihak PDAM respon mereka ujar Eka cepat, dalam menanggulangi setiap masalah yang berhubungan dengan pemasangan pipa.
“Selama ini jika ada keluhan dari bekas galian untuk memasang pipa itu mereka akan memberikan respon yang cepat,” ungkap Eka Yuliesda.
“Biasanya kalau ada masalah seperti ini ada pada teknis pemadatanya. Karena jika kurang padat akan menjadi lintasan air. Hal itu tentu saja perlahan akan menggerus jalan tersebut,” tambahnya kepada pewarta.
Pertanyaannya, dari hasil pengerjaan proyek itu apakah ada beberapa titik bekas galian yang secara tidak sengaja menghasilan kepadatan berbeda? atau malah sebaliknya?
Diketahui, pemasangan pipa tersebut dilakukan oleh CV. Ekayasa Jakarta. Diperkirakan sebesar 31 milyar rupiah anggaran yang dikeluarkan untuk pengembangan jaringan pipa distribusi utama IP A Pinus sampai Bandara Syamsudin Noor.
Sebelum pengerjaan dimulai, Kejaksaan Negeri Kabupaten Banjar dan Banjarbaru, yang di dampingi langsung oleh Pemerintah Kabupaten Banjar yang diwakili oleh Bupati Banjar KH Khalilurrahman, bersama Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan, serta Direktur PDAM Intan Banjar Syaiful Anwar, telah melakukan penandatanganan surat perjanjian kesepakatan pada tahun 2018 silam.
Saat itu, penandatangan sudah mencapai kesepakatan tahap perencanaan.