REDAKSI8.COM – Wabah virus corona membuat perekonomian masyarakat di Tanah Air terpukul. Sebab diberlakukannya physical distancing hingga rencana pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat aktivitas ekonomi nyaris terhenti.
Dampak ekonomi akibat pandemi virus corona ini juga dirasakan oleh para guru ngaji, ustadz, dan dai yang ada di Kabupaten Banjar.
Untuk mengatasi itu serta agar masyarakat melakukan ibadah berjamah jangan kucing kucingan, masyarakat di kabupaten Banjar khususnya dapat melakukan ibadah berjamaah, apalagi saat bulan Ramadhan.
Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar HM Hilman, pelaksanaan ibadah secara berjamaah bisa saja dilakukan oleh masyarakat, tetapi dengan catatan satu desa itu di bagi beberapa tempat untuk melakukan ibadah, tidak hanya satu tempat. Baik itu ibadah sholat Jumat maupun sholat tarawih.
“Selain itu, kita bisa menfasilitasi dan mengekomendasikan ustadz ustadzah yang saat ini ada di Kabupaten Banjar untuk menjadi imam dan khotib jumat, kalau dibagi beberapa tempat dalam satu desa maka ustadz dan ustadzah ada kegiatan” ungkapnya
“Dan para ustadz ustadzah tersebut kita berikan insentif dari pemerintah daerah melalui dana covid-19, agar mereka ada masukan untuk hidup mereka,” tambahnya
Untuk bisa melakukan sholat berjamaah tersebut, baik sholat jumat maupun sholat tarawih, pemerintah menghimbau agar posko satgas covid-19 difungsikan dengan betul betul.
“Masyarakat bisa melakukan sholat jumat maupun sholat tarawih berjamaah, tetapi dengan catatan satgas covid-19 di desa difungsikan agar penyebaran virus corona bisa di hentikan, satu desa ada beberapa tempat untuk dilakukan sholat berjamaah” ucapnya
Hilman juga mewanti wanti, apabila satgas covid-19 tidak dilaksanakan di desa desa, maka gugus tugas tidak akan memberikan ijin untuk melakukan sholat berjamaah walau dibagi menjadi beberapa tempat dan tetap dengan protokol covid-19. jaga jarak dan menggunakan masker.