REDAKSI8.COM – Dinas pendidikan Kota Banjarbaru meminta secepatnya para tenaga administrasi dan pendidik di sekolah yang menjadi piloting lebih dulu diberikan vaksin. Lantaran, vaksinasi kepada warga sekolah merupakan syarat vital supaya bisa digelarnya pembelajaran tatap muka (PTM).
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Muhammad Aswan, sejauh ini pihaknya sudah menyiapkan sekolah-sekolah yang siap melaksanakan PTM atau sekolah piloting. Namun, para tenaga pendidik dan administrasi di 313 sekolah piloting dari jenjang Paud/Tk hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) belum melaksanakan vaksin.
“Jadi kalau gurunya sudah vaksin, tenaga kependidikannya sudah vaksin, kita tinggal boarding saja pembelajaran tatap muka,” ungkapnya kepada Redaksi8.com, Jumat (9/4) pagi.
Piloting sekolah yang telah bisa melaksanakan PTM sambungnya, sekaligus melaksanakan pembelajaran daring. Karena, tidak semua orang tua yang sepakat anaknya mengikuti PTM.
“Lebih banyak yang ingin PTM dari pada yang daring,” katanya.
secara rinci Aswan panggilan akrabnya menjelaskan, dari 313 sekolah yang menjadi piloting ada 13 Paud, 5 SD, dan 5 SMP yang masuk dalam wilayah Banjarbaru Selatan. Kemudian yang berada di Banjarbaru Utara ada 13 Paud, 5 SD dan 5 SMP.
Selanjutnya Kecamatan Cempaka, terdapat 9 Paud, 5 SD dan 2 SMP. di Landasan Ulin Utara ada 13 Paud, 4 SD dan 2 SMP serta, di Liang Anggang tercatat ada 11 Paud, 3 SD dan 3 SMP siap menunggu pelaksanaan vaksin untuk menggelar PTM.
“Walaupun tenaga pendidik sudah melakukan vaksin, protokol kesehatan tetap harus diutamakan. KIta nanti juga akan melaksanakan simulasi terlebih dahulu sebelum ptm. kebetulan beberapa sekolah sudah melakukannya kemarin,” tutur Aswan.
“Kami berharap kepada Dinas Kesehatan, sekolah piloting di lebih dulukan melakukan vaksin,” inginnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banajarbaru, Rizana Mirza, mengaku sangat ingin melaksanakan vaksinasi kepada para tenaga pendidik dan guru. Akan tetapi faktanya hingga sekarang Dinas Kesehatan belum ada penambahan vial vaksin.
“Kita masih menunggu drop vaksin dari Pemerintah Pusat melalui Dinkes Provinsi Kalsel,” ungkapnya melalui sambungan suara.
Karena Ia menjelaskan, vial vaksin yang tiba pada bulan Januari lalu hanya berjumlah 2.100 dosis untuk 1050 orang saja. Sedangkan pelayanan publik di Banjarbaru sambungnya cukup banyak. Jika untuk para tenaga pendidik saja, jumlah tersebut baginya tidak akan cukup.
“Mohon bersabar. Semoga pemerintah pusat bisa secepatnya menyalurkan vaksin-vaksin lebih banyak, khususnya ke daerah kita. Supaya di bidang pendidikan, PTM bisa secepatnya pula kembali di gelar,” pungkasnya.