REDAKSI8.COM – Riak aksi Adventure Travel and Trade Association (IATTA) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Kalimantan Selatan (Kalsel) pasca diresmikan pada (9/5/2021), perlahan bergerak.
Dengan memetakan potensi Goa Batu Sawar dan observasi Sungai yang terletak di Desa Nateh, Kecamatan Batang Alai Timur, HST, Kalsel pada Minggu (6/6), giat tersebut merupakan salah satu bentuk pengangkatan segala potensi wisata petualangan di Wilayah Kalsel.
“Ini guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan mengoptimalkan bentang alam Meratus,” kata Bandi Khairullah Ketua DPW IATTA Kalimantan Selatan.
“Nantinya banyak potensi yang akan kita coba kembangkan, baik itu goa, tebing, sungai dan sebagainya yang tidak hanya di HST saja, melainkan juga seluruh potensi wisata yang ada di Kalimantan Selatan,” lanjut Bandi.
Dalam eksplorasi wisata pertualangan itu, IATTA memberangkatkan Tim Caving nya sebanyak 5 orang. Berkolaborasi dengan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kalsel, selain obervasi bersama Sungai Nateh, kegiatan juga diisi dengan acara sarasehan bersama pemuda kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa setempat pada sabtu malamnya.
Bandi pun berharap, stakeholder terkait dalam hal ini Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan dan Dinas Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Tengah dapat berkontribusi memberikan dukungan terhadap segala potensi wisata yang diangkat oleh IATTA Kalsel.
“Semoga para pengambil kebijakan dan stakeholder yang terkait bisa mengembangkan dan menumbuhkan potensi-potensi wisata petualangan ini menjadikan sebuah objek yang bisa menghasilkan untuk menggerakkan roda perekonomian yang kita tahu bersama, kita mengalami pandemi Covid-19 ini agar kembali bergerak roda ekonomi tersebut dari desa ke kota,” Ia menjelaskan.
Sementara itu, Katua Harian FAJI HST, Agus, membenarkan, bahwa kehadiran FAJI dan IATTA Kalsel merupakan bentuk asosiasi yang mencoba menjembatani antara masyarakat dan pemerintah untuk mengembangkan potensi wisata pertualangan di bumi lambung mangkurat.
Karena menurutnya, dampak-dampak lingkungan terkait masih adanya msyarakat desa setempat yang memanfaatkan batu sungai sebagai sumber mata pencaharian.
“Tetap kita tak bisa disalahkan, dan pihak pemerintah sudah wajib turun tangan untuk mentranformasi usaha yang tak ramah lingkungan, yaitu dengan mengembangkan destinasi wisata petualangan seperti wisata arung jeram, wisata tubing, gua, hiking dan sebagainya. Lalu Produk olahan masyakat ya g bisa dikemas sebagai suvenir wisatawan, dengan promosi yang lebih gencar lagi,” terang Agus.
“Hadirnya FAJI dan IATTA Kalsel disini akan mencoba menjembatani antara masyarakat dalam hal ini diwakilkan Pokdarwis dan pemangku kebijakan agar tercapai tujuan bersama kita,” ungkap ketua harian FAJI HST Agus.
Giat tersebut di gelar dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia yang jatuh pada 6 Juni.
IATTA Kalsel juga melaksanakan aksi sarasehan tema inspirasi & motivasi generasi muda dalam mengaplikasikan Fiqih Ekologi, dalam menumbuhkembangkan wisata petualangan di Kalsel.
Ditambah, pasca sarasehan, seluruh peserta melakukan oprasi semut atau memungut sampah-sampah sekitar wisata.
Pada kesempatan itu turut pula disampaikan agar tetap menjalankan protokol Covid-19 dalam berwisata, dengan kesadaran yg tinggi melakukan Clean, Healt, Safety, Enveroment (CHSE) dalam berwisata agar bisa berdamai dipasca pandemi.