REDAKSI8.COM – Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan hayati melimpah, salah satunya adalah tumbuhan yang biasa disebut oleh masyarakat Banjar dengan Kalakai ( stenochlaeen palutris).
Kalakai merupakan tumbuh-tumbuhan jenis pakis atau paku-pakuan, yang termasuk dalam kerajaan Plantae oleh divisi Pteridophyta ( paku-pakuan ) yang banyak ditemui di hutan Kalimantan.
Kalakai ini tumbuh subur di batang-batang pohon kayu yang sudah lapuk, di pinggir sungai ataupun di daerah bergambut, karena intensitas air yang cukup banyak sehingga mempermudah perkembangbiakan nya.
Kalakai pada umumnya dimanfaatkan oleh Masyarakat Kalsel untuk diolah menjadi makanan (sayur).
Selain itu, mengutip dari tulisan Maharani et al, 2006, Kalakai secara turun-temurun dimanfaatkan sebagai obat tradisional, dimana oleh masyarakat Banjar dipercaya mampu mengobati penyakit Anemia dan digunakan untuk menambah tenaga pasca melahirkan.
Selain itu sayur kalakai juga mampu memperbanyak atau memperlancar air susu ibu. Hal ini bukan tanpa alasan, pasalnya Kalakai menurut irawan et al ( 2003 ), dari analisis gizi diketahui bahwa kalakai merah mengandung zat Fe yang tinggi ( 41,53 ppm ), CU ( 4,52 ppm ), Vitamin C ( 15,41 mg/100g ) . Protein (2,63 %), Beta Karoten ( 66,99 ppm ) dan Asam Folat ( 11,30 ppm).
Meskipun demikian, sayur Kalakai juga mempunyai kelemahan apabila dikonsumsi secara berlebihan bagi penderita sakit maag, karena rasa Kalakai yg sepat bisa membuat mual, perut kembung dan nyeri ulu hati.
Jadi, disarankan bagi penderita sakit maag untuk tidak berlebihan mengkonsumsinya.
Lihat Juga : Kalakai, Kekayaan Kuliner Indonesia
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Kalakai, tim liputan Redaksi8.com menemui salah seorang penyuka Kalakai, yang mencari Kalakai disekitaran Objek Wisata Danau Cermin, Fatur biasa ia disapa.
“Untuk mendapatkan Kalakai ini di daerah perkotaan sekarang agak susah menemukan, Kalakai hanya bisa ditemukan di kisaran sungai dan rawa,” aku Fatur.
Selain itu, Fatur mengatakan, manfaat lain dari Kalakai yaitu untuk dijadikan sayur / temannya nasi.
“Cara pengolahannya di oseng-oseng seperti memasak cah kangkung,” pungkasnya.