REDAKSI8.COM – Sekolah di Banjarbaru dipastikan akan memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal tersebut mengacu kepada SKB 4 Menteri yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek beberapa bulan lalu.
“Untuk PTM kita tetap mengacu pada SKB 4 Menteri yang terakhir,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Muhammad Aswan melalui Kepala Bidang Pembinaan SD, Edy Yuana Pribadi, Selasa (25/5/2021).
Lanjut Edy, dalam SKB 4 Menteri itu terdapat 2 kriteria yang bisa melaksanakan PTM. Pertama, sekolah sudah menyiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan. Kedua, pendidik dan tenaga kependidikan di sekolahan itu semuanya sudah divaksinasi Covid-19.
Edy menyebutkan, untuk sekolah tingkat SD di Banjarbaru saja saat ini progres vaksinasi kepada tenaga pendidik dan kependidikan sudah mencapai 64 persen. Sehingga disisa waktu satu bulan kedepan diharapkan vaksinasi sudah rampung.
“Harapannya tanggal 12 Juli sekolah yang sudah siap dapat melaksanakan PTM, walaupun harus dibatasi karena adanya prokes,” harapnya.
Selain penerapan protokol kesehatan dan vaskinasi yang harus dipatuhi oleh pihak sekolah, izin dari orang tua peserta didik juga menjadi syarat dalam memulai PTM.
Namun, jika salah seorang peserta didik tidak diizinkan oleh orangtuanya, maka pihak sekolah masih tetap bisa melaksanakan PTM, dan peserta didik yang tidak diizinkan tadi bisa mengikutinya secara daring.
Keinginan Disdik memulai PTM sendiri ditanggapi oleh Anggota DPRD Komisi I Kota Banjarbaru, Iriansyah Ghani. Ia meminta agar keinginan PTM ini jangan terburu-buru diputuskan.
“Jangan buru-buru diputuskan, kita harus melihat dulu pasca lebaran trend Covid-19 meningkat atau menurun,” katanya.
Hal tersebut dikarenakan, masyarakat saat lebaran banyak yang melakukan mudik, dan bertemu sanak keluarganya. Sehingga, saat ini belum diketahui bagaimana trend Covid-19 di Banjarbaru.
“Kalau ternyata trendnya meningkat, lebih baik tidak usah dulu (PTM),” ucapnya.
Legislator Golkar ini meminta agar Dinas terkait akan hal ini dapat melakukan evaluasi menyeluruh dahulu. Kalau tidak, kesannya terburu-buru dalam mengambil keputusan.
Selain itu, ia meminta pastikan juga semua tenaga pendidik dan kependidikan sudah seluruhnya divaksin. Namun yang utama menurutnya ialah bagaimana kondisi trend Covid-19 pasca lebaran beberapa waktu lalu.