REDAKSI8.COM – Selesai sudah Pendidikan Kepecintaalaman ke 38 tahun 2021 Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Piranha, Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang dilaksanakan selama 3 hari 2 malam di Desa Awang Bangkal Barat, Kecamatan Karang Intan, Kabupeten Banjar.
Mengedepankan protokol kesehatan, pendidikan tersebut telah berhasil melahirkan 21 burayak baru Mapala Piranha yang siap menjadi pemuda-pemudi pemerhati lingkungan, penggiat alam bebas dan garda terdepan dalam aksi kemanusiaan untuk kampus, daerah, bangsa dan Negara Indonesia.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Syaima Melianti membenarkan, pendidikan kepecintaalaman ke 38 itu telah selesai dan melahirkan 21 anggota baru Mapala Piranha. Dari 31 peserta yang mengembalikan formulir hingga proses seleksi yang begitu ketat, akhirnya ujar Syaima telah tersaring 21 orang yang selesai mengikuti tantangan dan pertualangan selama 3 hari 2 malam.
“Luar biasa antusias para peserta dan panitia kita,” ungkap Syaima kepada Redaksi8.com, Minggu (14/2).
Dari panitia beber Syaima, ketika mulai perencanaan, pembentukan konsep, persiapan logistik, pelaksanaan pendidikan ruangan hingga ke lapangan terus menjaga semangat. Meskipun diperjalanannya, dinamika emosional dan jumlah panitia lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah berkat pendampingan kawan-kawan, Senior Piranha, Aparatur Kampus, Basarnas Kalsel, Dinas Pendidikan Banjarbaru, Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru serta Gugus Covid-19 Kabupaten Banjar dan Banjarbaru sampai seluruh elemen pendukung lainnya seperti para sponsor, kegiatan ini berjalan lancar tanpa ada insiden dan hal-hal lain yang tidak kita inginkan,” Ia merincikan.
Sedangkan para peserta lebih jauh kepada Redaksi8.com yang ikut sampai ke pendidikan lapangan diluar perkiraan panitia. Lantaran semenjak dimulainya perkuliahan mahasiswa baru di awal semester hingga sekarang para peserta sebelumnya belum pernah meliat langsung aktifitas Mapala Piranha, hanya menyaksikan beberapa tayangan kegiatan Mapala Piranha di Chanel Youtube selama 5 bulan belakangan.
“Kami juga sangat bangga dengan peserta. Niat kami dulu bergabung di Mapala Piranha karena melihat kegiatan positif dan terahnya. Sementara mereka jangankan dalam kegiatan, meliat batang hidung kami di kampus pun tidak. Ini membuktikan, niat mereka peserta benar-benar tulus ingin menjadi abdi bangsa dan negara sebagai pemerhati lingkungan dan garda terdepan di aksi kemanusiaan,” Ia menjelaskan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh senior dan pendukung kegiatan. Meskipun jumlah kami para panitia sedikit tapi argumentasi positif dan materi yang masuk ke kami tidak pernah putus untuk mensukseskan kegiatan pendidikan ini. Sekali lagi Terimakasih, Piranha Jaya!,” tegas Syaima.
Senada, Ketua Mapala Piranha Abdul Tiar menganggap, pendidikan tahun ini tantangannya begitu banyak. Selain ditengah kondisi pandemi, bencana alam di awal tahun ini sempat menggoyahkan kekuatan kepanitian. Ditambah, pengurusan perizinan dan rekomendasi kegiatan jauh lebih rumit dibandingkan tahun lalu.
“Alhamdulillah walaupun banyak tantangan dan rumitnya pengurusan izin semua bisa dilalui dengan tetap menjaga kesolidan performa dan persona kawan-kawan baik pendidikan saat di ruangan maupun di lapangan,” Tiar mengaku.
“Semoga anggota baru kami yang kami namai Angkatan Salikur ini bisa membawa Nama Mapala Piranha ke Kanca Internasional untuk mengharumkan Indonesia, tidak mencoreng nama baik organisasi serta Berkarya, berkreativitas dan berinovasi untuk kelestarian lingkungan dan alam,” pungkasnya.