REDAKSI8.COM – Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Kota Banjarbaru mengumumkan, menutup sementara layanan untuk pasien non covid-19 hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Kabar ini diperoleh Redaksi8.com, melalui unggahan status Facebook milik RSDI Kota Banjarbaru bernama RS Daerah Idaman Kota Banjarbaru, sejak pukul 10.30 WITA.
Pada informasi selanjutnya tercatut, bagi masyarakat yang mengalami masalah kesehatan, pihak RSDI meminta masyarakat merujukan persoalan kesehatannya ke rumah sakit lain yang berada di lingkup Kota Banjarbaru.
Ketika dikonfirmasi melalui via WhatsApp, Kepala Tata Usaha RSD Idaman Kota Banjarbaru, Muhammad Firman menuliskan, pengumuman penutupan RSDI Banjarbaru dikeluarkan mulai hari ini, Sabtu (4/7).
Alasannya, pasien covid yang dirawat di IGD telah mengalami penumpukan. Isolasi pasien covid di IGD sambungnya, hanya bisa menampung 4 bed (tempat tidur), namun hingga pukul 10.30 WITA pasien di ruangan itu sudah mencapai 7 orang.
“Rencananya masih ada 1 PDP yang akan datang dalam kondisi penurunan kesadaran. Jadi terpaksa pasien covid ditempatkan di bed non covid dulu,” dalam keterangan Muhammad Firman yang diterima Redaksi8.com.
“Jika pasien non covid tetep kami terima, kasihan mereka nanti malah ikut terpapar. Kasihan juga petugas susah membedakan zona hijau dan merah,” tambahnya.
Daya tampung ruang IGD RSDI Kota Banjarbaru untuk Isolasi covid-19 jelasnya, tersedia hanya 4 bed saja. Sementara pasien non covid ada sebanyak 9 bed.
Lalu, jumlah pasien covid-19 hingga sekarang berjumlah 33 orang berada di ruang isolasi covid, 9 di IGD.
“Totalnya ada 42 ditambah 1 PDP yang rencananya akan datang kemari. Selanjutnya, ada 1 pasien PDP dari ruang medik ternyata harus ke ruang isolasi,” paparnya.
Sedangkan untuk pasien non covid yang mengalami kondisi kegawatan katanya, disarankan mengakses Rumah Sakit sekitar di Kota Banjarbaru.
“Saya sudah menghubungi pihak Rumah Sakit Syifa dan Mawar,” cetusnya.
Akan tetapi lebih jauh, jika tetap ada pasien non covid yang memerlukan penanganan darurat, pihaknya akan tetap melayani pengurusan paseien tersebut.
“Karena kami menjaga satu ruang IGD yang biasa dipake untuk anak. Kami tidak memasukan pasien covid kesana. Ruangan itu kami siapkan sebagai cadangan jikalau ada kasus non covid yang mendesak dan posisi si pasien sudah masuk ke IGD,” terang pria yang akrab disapa Firman.
Selanjutnya, kasus kebidanan tetep dilakukan pelayanan. Lantaran, ruangan Ponek terpisah dengan berbatas dinding dari ruang IGD.
“Untuk kasus seperti pasien rutin HD yang harus tranfusi atau pasien hematonokologi yang rutin masuk juga tetep kita layani,” Ia menukas.
Diketahui, jumlah total tenaga medis di RSDI Kota Banjarbaru sebanyak 47 dokter, 197 perawat, 10 bidan, 26 analis, 11 radiografer, 13 cleaning service, 3 pembakar sampah medis, 8 linen, 1 oksigen, 3 teknisi medis.
Dilanjut, jumlah bed yang tersedia ada sekitar 23 bed di ruang Kasuari, Murai 7 bed dan di ruanh ICU ada 3 bed, totalnya 33 bed.
“Pengumuman ini bersifat sementara, sambil kami mengurai kemacetan di IGD, jika sudah memungkinkan maka layanan akan kembali normal. Mudah-mudahan malam ini atau selambat-lambatnya besok sudah bisa normal dan akan segera kami umumkan,” pungkasnya.