- Setiap 30 menit, para petugas Tahura Sultan Adam akan melakukan pengontrolan untuk mencegah terjadinya kerumunan pada lokasi-lokasi tertentu, serta mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
- Setiap sekali dalam seminggu, Tahura akan di tutup oleh pengelola. Tujuannya untuk dilakukan evaluasi dan penyemprotan disinfektan secara keseluruhan.
- Dititik-titik tertentu, para petugas sudah menyediakan masker dan tempat cuci tangan yang bisa digunakan oleh wisatawan kapan pun.
Saat ditemui Redaksi8.com ke ruang kerjanya, Fathimatuzzahra menjelaskan, alasan dari pembukaan kembali Tahura Sultan Adam, lantaran pihaknya sudah mengantongi perizinan, baik itu satgas Covid Provinsi maupun Kabupaten Banjar
“Hari ini secara resmi Tahura Sultan Adam Mandiangin sudah dibuka untuk umum, tapi ada pembatasan kuota dan ketentuannya untuk bisa masuk,” ujarnya kepada rekan-rekan media, Jumat (11/6).
“Petugas kita juga akan berpatroli setiap 30 menit sekali. Melihat, apakah ada kerumunan masa atau tidak,” sambungnya.
Inti dari pembatasan kuota pengunjung dan patroli yang secara berkala itu bebernya, selain untuk mencegah penularan covid juga menghindari terjadinya Karhutla.
“Karhutla di tahun 2019 lalu indikasinya kuat disebabkan oleh sisa api unggun atau bakaran oleh para wisatawan yang menginap tapi tidak dipadamkan,” bebernya.
Jumlah kuota pengunjung yang disepakati pihaknya hanya bisa untuk 500 orang per hari atau 50 persen dari daya tampung.