REDAKSI8.COM – Selain menjual beranekaragam jenis tanaman hias dan tumbuhan lainnya, Taman Nabati Nursery yang beralamat di Jalan A Yani Km 32 Kelurahan Loktabat Utara, Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru juga menjual Aquascape.
Owner Taman Nabati Nursery, Agus Nugroho saat ditemui Redaksi8.com di galeri aquascapenya, Selasa (11/6) menyampaikan, usaha aquascape ini ia geluti sejak 3 bulan yang lalu.
“Usaha tanaman hias sudah 28 tahun, dari orang tua. Kalau mulai belajar aquascape sejak tahun 2015 lalu, karena aquascape ini lebih unik (selain usaha tanaman hias) makanya saya suka (tertarik). Kebetulan saya suka seni,” terang Agus.
Dari awal ketertarikannya terhadap aquascape itu, Agus kemudian mencoba belajar untuk mengembangkan hobi barunya ini agar bisa disukai oleh banyak kalangan masyarakat.
“Jadi saya bikin yang sederhana, praktis dan mempunyai nilai ekonomis bentuk aquascapenya,” ujar Agus.
Untuk tema aquascape, Agus mengaku lebih menyukai tema natural (alami) berdasarkan ‘mood’ (sesuka hati). Baginya, yang terpenting adalah tanaman atau biota-biota yang ada di dalam aquascape itu bisa hidup dan bertahan lebih lama.
“Kalau menjurus ke seni yang lebih tinggi, sepertinya masih belum, karena masih banyak belajar. Jadi temanya banyak yang ke natural,” ungkapnya.
Lebih lanjut Agus mengungkapkan, ia mempunyai metode tersendiri dalam hal perawatan atau pemeliharaan aquascape.
“Kalau untuk perawatannya, saya bikin lebih simple. Sekarang saya memakai non inject (alat tambahan) CO2, bisa tanpa ganti air, cukup sekali isi air sejak setting awal. Terkecuali kondisi airnya dipenuhi alga dan kotor karena kebanyakan memberi makan,” bebernya.
Metode lainnya kata Agus, aquascape yang ia buat bisa tanpa menggunakan alat filter.
“Filternya menggunakan tanaman itu sendiri. Jadi tanaman itu sebenarnya kalau diteliti memang filter terbaik, dia menyerap semua racun-racun di air. Makanya kita harus bisa menyeimbangkan ekosistem antara output kotoran yang dihasilkan (pemberian pakan ikan berlebih dan sebagainya) dengan jumlah tanaman yang ditanam di dalamnya,” Agus berpendapat.
Dengan demikian, tambah Agus, biarkan semua ekosistem di dalam aquascape itu bekerja menghasilkan CO2 dari proses fermentasi limbah kotoran dan sampah organik lainnya.
“Jadi CO2 itu memang diperlukan oleh tanaman itu sendiri. Tanaman ini daya adaptifnya luar biasa, bisa beradaptasi dengan kondisi minim cahaya, minim CO2,” kata Agus.
Kendati demikian, ia mengakui ada kendala saat ingin menuangkan ide yang ada dalam pikirannya, ke dalam aquarium yang ingin ia buat aquascape, seperti tema Jungle (hutan) dan tema alami lainnya.
Di sisi lain, mengenai ukuran aquascape yang ia jual di galerinya, Agus menyebutkan dari ukuran 20 x 25 x 25 cm sampai ukuran 200 x 50 x 70 cm.
“Untuk harga relatif saja di tempat saya, dari 200 ribu sampai 750 ribu (full set) untuk ukuran 20 centimeter. Ada juga kemarin yang minta bikinkan di tempat (rumah) ukuran 2 meter. Tapi yang paling murah bisa kok dari 200 ribu, tergantung permintaan,” pungkasnya.