REDAKSI8.COM – Melalui gugus tugas pencegahan Corona Virus Disaese 2019 (covid-19), Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menambah rumah sakit rujukan bagi para pasien dalam pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan yang terinfeksi.
Beberapa rumah sakit daerah yang telah ditetapkan sebagai rujukan antara lain, RS Anshori Saleh Banjarmasin, RS Ulin Daerah Banjarmasin, RS Idaman Kota Banjarbaru dan RS Hasan Basri Hulu Sungai Selatan.
“Dalam situasi ini kita memerlukan ruang isolasi tambahan,” ungkap Kepala Dinas Provinsi Kalimantan Selatan, H. Muhammad Muslim, saat konferensi pers di Depan Kantor Sekreteris Daerah Kalimantan Selatan, Minggu Siang (22/3).
“Semua rumah sakit yang berpotensi untuk dikembangkan terkait penambahan ruang isolasi akan kita optimalkan. Tentu saja sesuai dengan SOP yang ditetapkan,” tambahnya.
Hal ini katanya, lantaran status Kalsel sudah naik menjadi tanggap darurat. Dimana satu dari enam pasien dalam pengawasan telah dipastikan positif covid-19.
Sementara lanjutnya, Alat Pelindung Diri (APD) untuk para petugas kesehatan masih dalam proses penambahan. Melalui Kementerian kesehatan dan instansi penyedia perlengkapan tersebut.
“Kita terus mengupayakan penambahan APD. Walaupun harganya sekarang relatif mahal,” cetusnya.
“APD yang tersedia bisa bertahan sekitar 2 minggu kedepan. Namun kita akan terus berupaya menambahnya,” lanjut pria yang akrab disapa Muslim.
Ia juga menghimbau, dengan kondisi tanggap darurat saat ini, para ASN dilarang melakukan perjalanan dinas, baik keluar daerah maupun antar kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan sendiri.
Bahkan sambungnya, pihaknya meminta masyarakat seluruh Kalsel mematuhi kebijakan social distancing atau jarak interkasi sosial. Dengan kata lain, seluruh fasilitas publik milik pemerintah sementara waktu tidak diperbolehkan digunakan, dalam hal ini pengumpulan masa.
“Ini upaya kita untuk menangkal penyebaran covid-19,” pungkasnya.