REDAKSI8.COM – Walikota Banjarbaru Muhammad Aditya Mufti Arifin tidak hanya memberikan piagam penghargaan kepada sekolah yang taat melaksanakan anjuran SKB 4 Menteri terkait penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas saja, tapi juga kepada sekolah yang melaksanakan program sekolah penggerak tahun 2021.
Dari 4 sekolah dasar di Kota Banjarbaru yang merupakan angkatan pertama menggerakan roda program sekolah penggerak, SDN 1 Landasan Ulin Barat menjadi terbaik pertama se Kota Banjarbaru.
Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Landasan Ulin Barat yang juga menerima award terbaik ke II sebagai Kepala Sekolah Pelaksana Program Sekolah Penggerak tahun 2021, Siti Hamdah mengaku tidak menyangka akan dapat penghargaan sebagai terbaik pertama.
“Kami 4 SD tumbuh bersama dalam menerapkan sekolah penggerak,” ujarnya melalui keterangan tertulis kepada pewarta, Rabu (5/1/2022).
4 Sekolah Dasar yang dimaksud diantaranya, SDN 1 Landasan Ulin Barat, SDN 1 Landasan Ulin Utara, SDIT Robbani dan SDIT Al Azhar Banjarbaru.
“Pertama sangat bangga dan terharu dengan apresiasi dan penghargaan pemerintah terhadap sekolah penggerak, penghargaan tersebut juga menambah semangat bagi kami untuk terus bergerak dan menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid,” terang Hamdah panggilan akrabnya.
Tidak hanya di level sekolah dasar saja, sekolah ditingkatkan lain juga ada yang melaksanakan program sekolah penggerak.
“Banjarbaru ada 8 sekolah penggerak angkatan pertama. Dua taman kanak-kanak, 4 sekolah dasar dan 2 sekolah menengah pertama,” rincinya kepada Redaksi8.com.
Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju.
Program itu dilakukan secara bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
Sementara Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada murid.
Guru Penggerak menggerakkan komunitas belajar bagi guru di sekolah dan di wilayahnya serta mengembangkan program kepemimpinan murid untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Untuk menjadi Guru Penggerak, Guru harus mengikuti proses seleksi dan pendidikan Guru Penggerak selama 9 bulan. Selama proses pendidikan, calon Guru Penggerak akan didukung oleh Instruktur, Fasilitator, dan Pendamping yang profesional.