Akibat dari masalah yang ada ini lanjutnya, membuat penyaluran air juga tidak optimal sehingga boster yang ada di Kelurahan Sungai Besar tidak dapat di distribusikan dengan baik.
“Itu masalah kita yang terjadi saat ini,” ucapnya.
Dalam hal ini untuk mengatasi permasalahan yang ada, pihaknya sudah menyiapkan alternatifnya untuk menggunakan pasokan yang tahap kedua yakni 500 liter per kubik itu.
Namun sekarang kebutuhan 500 liter per kubik tersebut tidak bisa digunakan karena belum ada surat resmi atau berita acara dari pihak pemerintah Provinsi.
Selain itu juga permasalahan yang ada di di wilayah tersebut karena terkendala keadaan pipa penyalur air terlalu kecil, akibatnya juga sedikit menghambat penyaluran airnya.
“Pipa disana besarnya hanya 3 inci seharusnya minimal pipa disana besarnya harus 6 inci. Memang rencana pipa yang ada akan diganti tapi masih dalam usulan,” Ia menukas.
Toni menambahkan sementara untuk mengantisipasi keluhan masyarakat, pihak RT maupun warganya sendiri bisa langsung mengajukan pengiriman air bersih kepada pengelola.
“Yang penting ada surat yang disampaikan ke kami jadi pihak kami juga bisa menggunakan air bersih melalui mobil tangki,” pungkasnya.