REDAKSI8.COM – Beberapa tahun terakhir di wilayah Kota Banjarbaru yang notabennya berada di dataran lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain, serta perkembangan tata kota yang kian pesat justru menjadi momok tersendiri ketika memasuki musim penghujan.
Pasalnya, beberapa titik lokasi baik jalan raya maupun kawasan perumahan telah di genangi luapan air. Tinggi air saat itu bervariasi, dari setinggi mata kaki hingga melewati lutut orang dewasa.
Meskipun durasi genangan air tidak memakan waktu berhari-hari seperti di daerah lain. Hanya beberapa jam saja air sudah turun dan kondisi kembali normal.
Tapi faktanya, sisa-sisa sampah dan kotoran bekas genangan masih dikeluhkan warga. Ini disebabkan, lantaran masih belum optimalnya pengelolaan saluran pengairan atau drainase di Kota Berjuluk Kota Idaman ini.
Seperti yang dirasa Warga perumahan Vila Asri, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, O.Y, Katanya, saluran drainase di tempat dia bermukim hanya dibuat kerukan kecil saja oleh pihak pengembang, ditambah, fasum lain berupa tempat sampah tidak disediakan oleh pihak pengembang di tempatnya.
Sementara jika terjadi hujan lebat, beberapa rumah di kompleknya itu digenangi air. Padahal, lokasi perumahannya sudah berada di daerah perbukitan.
“Jangankan drainase, jalan pun belum ada pengerasan. Kasian, ada rumah warga saya disini yang kemasukan sampai digenangi air kalau hujan lebat. Karena saluran pengairannya kecil,” ungkapnya kepada pewarta, Selasa (29/6).
Selanjutnya kawasan perumahan di Komplek Perumahan Danau Seran Asri Permai II, Kelurahan Palm, diakui oleh warga setempat, Siska (Nama Samaran) tidak terintegrasi atau dengan kata lain drainase yang ada itu buntu, belum ada jaringan.
Jalan di kawasan perumahan tersebut pun terlihat belum dilakukan pengerasan. Sehingga saat terjadi hujan akan becek, dan itu mengganggu masyarakat.
“Tempat sampahnya ada dan drainasenya juga ada, tapi tidak tersambung. Padahal sudah banyak rumah di dalam, itu lumayan lama, aku saja sudah jalan 3 tahun berdiam disini,” ujarnya.